Minggu kedua dirumah, seminggu pertama kuhabiskan untuk mageran dan seminggu kemudian ku fokuskan untuk menyelesaikan penelitianku. Aku jarang cerita ke siapapun tentang perasaanku, bahkan ke mama pun aku sungkan karna takut mama sedih kalo tau aku suka banyak pikiran.
Hanya karena aku bisa memikulnya bukan berarti itu tidak berat.
Kadang-kadang aku gk kuat juga. Aku lelah, mau nyerah, nangis, pusing, mau mageran aja main hape nonton drama atau nonton youtube aja. Tapi gabisa. Sebagai seorang anak dan seorang kakak aku nggak boleh kelihatan lemah.
Kadang kala aku cuma bisa tersenyum untuk meyakinkan diriku bahwa aku kuat.
Semua akan baik-baik saja dan semua pasti akan sampai. Suatu saat entah kapan itu, aku ingin teman hidupku nanti membaca ini, untuk anak2 ku juga suatu saat kalo kalian baca ini kalian harus tau bahwa cewek mungil dengan tinggi 151cm ini bener-bener kuat.
Dia nggak mau menyerah segampang itu. Meski semua yg dia lakukan terpaksa dan bukan keinginannya, hatinya disakiti, di khianati dibohongi tapi dia memilih untuk bangkit, dia nggak mau hidup nya sia-sia karena seseorang yg tidak baik, dia memilih untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak gampang percaya omongan busuk cowok.
Kedepan dia akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bahagia lagi.
Untuk kenangan, beberapa foto foto selama penelitian kusimpan disini. Selama penelitian, aku bertemu orang-orang yang membuat ku lebih mensyukuri hidup ini. Ternyata memang benar, Allah telah menyiapkan sesuatu yg indah dibalik cobaan-cobaan yg aku hadapi kemarin.