Tuhan memberiku hati, agar ketika tua nanti aku tidak melewati masa masa sulit sendiri.
Aku bisa melakukan segala hal dengan baik meski tanpa seseorang yang mendampingi. Aku bisa berdiri, meski tanpa ada satupun yg menjadi penguat langkah kaki.
Namun kehidupan berubah terlalu cepat. Belakangan ini, aku menyadari itu berkali kali.
Senyaman-nyamannya manusia hidup sendiri, jauh didalam hatinya pasti ada ruang kosong yg menunggu digenapi. Sendiri menjadikanku bebas, tapi berdua menjadikanku tenang. Sendiri memberiku rasa nyaman tapi berdua memberikanku rasa aman.
Kelak, ketika aku tua dan tidak bisa membedakan antara huruf dan angka, kuharap kau akan jadi penerang didalam mata yg tak akan redup hingga mataku tertutup. Saat tubuhku mulai rentan kuharap kau mampu membuatku percaya bahwa cinta tak akan pernah merapuh seiring tulang-tulang yg telah rapuh.