Senin, 09 April 2018

Di Suatu Tempat Di Sudut Kota


Aku berjalan ditengah kota tua yg sunyi. Kota dengan penduduk yg cukup banyak tetapi minim komunikasi.

Aku mencoba mengelilingi setiap sudut tempat ini. Melihat wajah-wajah berbeda, mengamati kehidupan, ketidakadilan serta kesenjangan yg sspertinya sudah mendarah daging bagi orang-orang kota.

Terkadang aku mikir, ketika aku mengeluhkan tentang makananku yg tidak enak, betapa banyak mereka diluar sana yg hanya bisa menelan air ludah ketika menginginkan sesuatu.

Saat aku mendambakan ponsel bagus keluaran terbaru, diluar sana masih banyak mereka yg belum mengenal teknologi. Tidak punya ponsel, padahal  rasa rindu terhadap keluarga yg jauh disana sudah tak terbendung lagi.

Saat aku merasa kecewa karna berada jauh dari orang tua dan keluarga, aku tau diluar sana banyak sekali mereka yg hidupnya sebatang kara, tidak punya tempat tinggal maupun seseorang yg dijadikan sebagai tempat untuk mengadu keluh kesah.

Sangat banyak diluar sana yg hidupnya tidak lebih baik dari hidup kita. Mereka perlu pengorbanan yg luar biasa besar  hanya untuk mendapatkan sesuatu yg menurut kita kecil.

Semua ini membuatku rindu akan tanah kelahiranku. Tempat yg dipenuhi oleh orang-orang yg saling peduli satu sama lain, tempat dimana kesenjangan sangat jarang sekali kutemui.


Disuatu tempat disudut kota ini, aku banyak memahami betapa hidup kita jauh lebih baik dari mereka. Botol minuman yg kita buang begitu saja adalah kebahagiaan bagi mereka, mereka mengumpulkan hal-hal yg kita buang untuk ditukar dengan uang yg akan digunakan untuk kebutuhan keluarga.

Sungguh miris. Tapi mau bagaimana lagi, hidup ya hidup harus tetap berjalan meski tak sesuai sama apa yg kita mau. Kita kadang mikir, apakah mereka bisa hidup ditengah keterbatasan seperti itu, tapi yakinlah, Allah akan selalu mencukupkan kebutuhan kita.

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [Ath-Thalaq : 3]

Kuncinya adalah tawakal. Semoga kita semua senantiasa bertawakal kepadaNya. Amiiin 

Jumat, 06 April 2018

You Have A Dream | A Big Dream


Bagi kalian yg udah sering liat postingan saya tentang 2 anak kecil ini, pasti bakalan bosan dan mikir kalo saya itu sok suka sama kecil dan sok peduli sama mereka.

Itu nggak salah. Kalo kalian belum kenal saya, sangat wajar kalian mikir kayak gitu, dan saya akan berusaha memahami semua itu.

Tapi, ini bukan masalah sok peduli ato apa. Kita wajar peduli sama mereka, kita wajar pengen tau apa mimpi mereka, kita wajar membantu mereka untuk menemukan hal-hal baru yg belum pernah mereka lihat dan rasakan.


Saya menulis ini dengan perasaan saya yg sangat mendalam sama anak-anak disana. Perasaan yg sangat ingin melihat mereka bahagia disaat mereka sudah seumurku nanti.

Banyak hal yg saya takuti. Saya takut mereka akan menganggap jualan gelang adalah zona nyaman mereka. Saya takut jika suatu saat mereka tidak bisa keluar dari zona itu dan tidak mementingkan pendidikan mereka lagi.

Sekarang, mari kita berpikir bagaimana kedepannya. Mereka ini adalah calon pemimpin masa depan, mereka adalah anak anak yg akan tumbuh dewasa. Apa iya selamanya harus jualan gelang ?


Saya nggak tau persis bagaimana awalnya mereka bisa jualan gelang kayak gini. Tapi saya yakin mereka adalah anak anak dari orang tua yang waktu kecilnya berprofesi sebagai penjual gelang juga.

Jadi, secara tidak langsung suatu saat mereka akan seperti itu juga. Ketika mereka dewasa, menikah dan punya anak, anak anaknya pun bakal jadi seperti itu juga dan terus bersiklus seperti itu.

Hah, rada kesel juga kalo di pikirin terus. Kenapa kita terus tertinggal ditengah dunia yg berlomba-lomba untuk maju seperti sekarang ini ?

Hidup itu sebenernya pilihan, dan saya tau mereka tidak punya pilihan lain selain menjalani profesi itu.

Tapi, disetiap pilihan akan selalu ada jalan bagi yg ingin berusaha. Bukankah Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri ?


Saya yakin, mereka punya mimpi besar. Mereka punya cita cita, mereka punya impian dan mereka pasti ingin menjadi orang besar juga.

Tapi, gimana caranya biar semua itu jadi nyata ?

Impian itu, selain adanya dorongan yg kuat dari diri sendiri harus ada juga dorongan dari orang tua dan keluarga. Tanpa dukungan dari orang-orang terdekat saya yakin impian dan semua mimpi besar itu hanya akan jadi debu dalam otak mereka.

So, are you ready to help them ??