Sabtu, 29 Desember 2018
We are Strong
Kita semua dilahirkan untuk menjadi kuat. Karna tanpa kita sadari, bahwa sebenernya kita semua adalah yang terkuat dari jutaan saudara kita dulu.
Untuk berada diposisi sekarang, kita telah mengalahkan jutaan sel sperma. So, kita itu juara.
Lalu, apa pantas kita menangisi masalah-masalah kecil yg terjadi di diri kita ? Semua masalah ada jalan keluarnya bukan ?
Hidup tanpa masalah itu bukan hidup. Tak ada hidup yg tak punya masalah. Entah besar atau kecil. Intinya kita mesti pandai-pandai menghadapi setiap masalah yg terjadi pada kita.
Kadang, masalah bisa timbul dari ketidak enakan diri kita ke orang lain. Ketika orang lain salah, dan kita hanya diam. Itu kadang yg bikin masalah tambah ribet. Ujung-ujungnya diri kita sendiri yg nanggung masalah-masalah itu.
Tapi disisi lain, gk ada orang yg bisa disalahin. Yg salah ego kita. Ego kita yg selalu ingin menang tanpa mau kalah.
Ego yg selalu ingin dimengerti, ego yg selalu ingin ditemani kemana-mana, ego yg selalu ingin didengarkan. Itu bukan diri kita, tapi ego yg besar dalam diri kita yang membuat kita jadi manja seperti itu.
Sampai kapan mau dimengerti terus ? Sampai kapan km mau ditemani terus ketika kemana-mana ? Sampai kapan ??
Mungkin sampe negara api berhenti menyerang. Atau ketika anggun sudah jadi duta shampoo lain. Hmmm gk lucu.
Jadi intinya sih belajar buat kuat aja. Semua pasti ada hikmahya. Kita semua kuat. Masa masalah dikit nyerah, ngalahin jutaan sperma aja kuat mer. Wkwkwkw
Kamis, 27 Desember 2018
You'll Never Walk Alone
You'll never walk alone..
Slogan tim sepak bola Liverpool yg semua orang pasti tau dan sering denger.
Kalo dipikir-pikir kata-kata itu bener juga. Kita tidak akan pernah bisa berjalan sendiri. Semua dari kita pasti membutuhkan orang lain, apapun dan siapapun itu.
Tapi bagi sebagian orang diluar sana, slogan itu tidak berarti. Mereka mampu berjalan sendiri, tanpa bantuan orang lain.
Dulu aku seperti itu. Aku bisa melakukan apapun sendiri. Tanpa bantuan mereka ataupun orang lain. Belajar sendiri, berpikir sendiri, membuatku merasa nyaman saat itu.
Bahkan dulu aku punya cukup banyak teman, tapi aku merasa kami tidak sedekat yang orang-orang lihat, aku selalu menjauh dan pergi bersama ego yg cukup kuat dalam diriku, membawaku dalam kesendirian. Membaca disudut kamar membuatku lebih nyaman dibandingkan bertemu banyak orang.
Aku merasa aku bisa melakukan segalanya, aku punya segalanya, dan aku merasa orangtuaku mampu memberi semua yang aku mau bahkan tanpa aku minta. Dan itu membuatku tak perlu bantuan apapun dari orang lain.
Tapi nyatanya aku salah. Senyaman apapun hal yang dikerjakan sendiri akan jauh lebih baik ketika dikerjakan bersama-sama. Aku baru sadar.
Semenjak kuliah, aku mulai terbuka. Memulai mengajak kenalan, bertanya tentang beberapa hal yg ingin aku tau, yah walaupun begitu temenku tetap tidak banyak. Hanya beberapa saja.
Walaupun sedikit tapi aku bener-bener bersyukur, aku bisa mendapat teman dan aku bisa menjadi diriku sendiri didepan mereka. Menyayangi mereka seperti keluarga, walaupun didepan mereka tidak terlalu terlihat, tapi dalam lubuk hati yg paling dalam mereka adalah segalanya setelah keluargaku.
Berbicara didepan orang banyak adalah masalah bagiku, bukannya tidak bisa tapi sangat tidak nyaman rasanya. Beberapa bulan ini, aku mencoba menchallenge diriku untuk mencoba berbicara didepan orang banyak. Aku mencoba menjadi asisten dosen yg mengajar di lab, atau biasa dikenal co asst. Kak Muzamil yg merekomendasikanku bersama temanku fian.
Dan akhirnya kami berdua mendaftar dan menjadi co ass untuk 2 semester. Aku mencoba untuk membuat diriku nyaman berbicara didepan orang banyak, awalnya agak sulit tapi lama-lama rasa nyaman itu tumbuh. Kurasa sikap tertutupku mulai berkurang. Hehe
Meskipun sekarang sikap tertutupku masih bersarang, tapi aku akan selalu berusaha untuk lebih banyak mengobrol bersama orang-orang yg akan aku temui, meskipun butuh waktu cukup lama, tapi aku akan selalu berusaha.
Karna hakikatnya, kita adalah mahluk sosial, dan tentu saja sampai kapanpun akan membutuhkan orang lain.
Jumat, 21 Desember 2018
2018, What Have You Done ??
Hari ini adalah hari ke 21 di bulan Desember. Berarti beberapa hari lagi akan masuk bulan baru dan otomatis tahun yang baru pula.
Mungkin sebagian besar dari kita mulai bertanya-tanya tentang apa saja yg sudah kita lakukan selama hampir setahun ini.
Sudah menjadi lebih baik kah atau masih berada di zona nyaman kita masing-masing?
Bagaimana dengan resolusi-resolusi yang pernah kamu buat ? Apakah semua tercapai atau mungkin tidak ada yg tercapai sama sekali ?
Jujur aja, aku merasa belum banyak hal yang berubah pada diriku. Aku masih menjadi gadis pemikir, gk enakan, suka menunda, dan juga masih sering ngabisin duit orang tua.
Prestasi juga biasa-biasa aja jika dibandingin sama temen-temenku yg udah pada bolak balik luar negeri ataupun sering menangin beberapa lomba yg cukup keren.
Apalagi kalo liat mereka yang udah pada punya penghasilan sendiri, kalo butuh apa-apa tinggal beli aja gak perlu lagi minta sama orang tua.
Kalo dibanding sama mereka, rasanya diri ini hanyalah butiran debu. Heheee
Ya tapi namanya juga hidup. Jalan orang bisa beda-beda, ada yg mulus ada juga yang berliku. Ada yg cepet suksesnya, ada juga yang mesti susah-susah dulu biar sukses.
Sebenernya sih tahun ini jika mau dibandingin sama tahun lalu, Alhamdulillah banyak hal berubah jadi lebih baik. Intinya mesti banyak intropeksi diri aja, jangan suka membandingkan diri sendiri sama orang lain, insya Allah kita juga bisa hanya tunggu waktu yg tepat saja.
Kalo katanya Dory apapun yg terjadi ke kita kedepannya just keep swimming ajaaaahhh 😁
Langganan:
Postingan (Atom)