Senin, 29 April 2019

Tanpa Judul #5


Tersesat, hilang, dan tanpa arah.

Akhir-akhir ini aku mulai lelah. Hidupku berjalan tidak seperti biasanya. Aku terlalu memikirkan banyak hal. Membuatku selalu berpikir keras. Sangat keras.

Bagian mana yg salah ? Tanyaku dalam hati. Bukankah sekarang kamu sudah menemukan tuan yang baru untuk tulisan-tulisanmu ? Harusnya kamu bahagia.

Tidak. Tidak seperti itu. Ini semua bukan bahagia. Iya bukan. Bahagia yang sesungguhnya itu tidak seperti ini. Ini hanya nafsu yg disebabkan oleh egomu sendiri.

Sadar. Yg kamu harus lakukan adalah sadar. Sadar tentang hidup yang tidak pernah benar-benar sesuai sama apa yg kita mau. Kau harus mampu memilah dan memilih mana yg perlu kamu pertahankan, dan mana yg harus kamu tinggalkan.

Sebelum terlambat. Sebelum semuanya semakin jauh. Sebelum semuanya semakin dalam. Sebelum kamu susah keluar dari zona itu. Maka kamu harus pergi.

Tinggalkan. Tinggalkan semua hal yang membuat kamu berpikir keras. Untuk apa hidup jika hanya memikirkan hal-hal yg belum pasti. Hal-hal yg belum tentu jadi nyata.

Perjalanan masih panjang. Di perjalanan nanti, kamu akan menemukan seseorang yg benar-benar pantas. Seseorang yg dipilih langsung olehNya. 

Seseorang yang tidak akan pernah membuatmu berpikir keras, seseorang yg tidak akan pernah membuatmu takut, seseorang yg akan selalu membuatmu merasa nyaman dan aman didekatnya.

Dan dia adalah seseorang yg akan selalu menjadi tuan disetiap tulisanmu nanti😊




Kamis, 25 April 2019

Tanpa Judul #4


Kupikir, hal terbesar yang ingin diraih perasaan bukan bagaimana dua bisa menjadi satu. Melainkan bagaimana agar tidak jauh, andai kelak dua hati tidak bisa bersatu.

Kita tidak bisa membaca takdir, bukan ?

Yang bisa kita lakukan hanyalah menebak, yang seringkali sama dengan berjudi. Kadang beruntung, tapi lebih sering tidaknya. Kita hanya bisa mengusahakan, tapi tidak bisa mengatur. Kita hanya bisa berharap, tapi tidak bisa mengendalikan.

Kita hanya bisa mencintai, tapi tidak bisa menjamin apakah perasaan yg telah kita jaga dengan baik, juga akan berakhir baik nantinya.

Kenangan barangkali bertugas sebagai pelajaran perihal bagaimana seharusnya kita bersikap pada masa depan.

Maka berterima kasihlah untuk apapun yang telah terjadi. Kadang mungkin ada sesal, tapi itu bukan menjadi alasan untuk kemudian kita saling menyalahkan.

Maka jangan berlebihan. Kita semua sudah diatur😊

Rabu, 24 April 2019

Tanpa Judul #3


Barangkali akan ringan, jika hidup tidak dipenuhi oleh mimpi-mimpi dan ambisi yg memberati langkah kaki. Hari-hari berlalu begitu saja dalam tawa yang lepas.

Tidak ada keharusan untuk mengejar ini dan itu, meraih ini dan itu.

Semua itu, meski berusaha kau pungkiri, hanya akan membuat hidupmu frustasi. Kau tidak punya waktu untuk menikmati hari ini. Padahal, esok atau lusa yang kau impikan itu belum tentu akan kau lalui.

Mungkin baiknya semua hal berjalan seperti sebelumnya.

Aku akan kembali menghabiskan waktu untuk membaca banyak buku. Akan kubiarkan samudera kata-kata menggenang menenggelamkan pikiranku. Akan kulangkahkan kaki ke tempat yg bisa memberikanku ketenangan meski itu hanya di bilik-bilik imajinasiku sendiri.

Aku tidak mau repot-repot memikirkan hari esok. Karna yang terpenting adalah hari ini aku selamat dari kegusaran hati. Dan aku menikmati hariku 😊

Kamis, 18 April 2019

Tanpa Judul #2


Sebab hidup adalah perjalanan mengukir sebanyak mungkin kenangan.

Kau tak mungkin memaksakan semua orang tetap tinggal di hidupmu selamanya. Satu persatu dari mereka pasti akan hilang. Entah untuk mengejar cinta, cita-cita atau karna takdir yg meminta mereka pergi.

Tapi begitulah hidup. Kau hanya perlu menerima semua yg hilang atau memilih pulang.

Sepanjang perjalanan, kau akan melihat banyak wajah. Beberapa menjadi karib, namun tak sedikit yg berakhir menjadi orang asing.

Pada akhirnya kau akan mengerti bahwa semua orang yang pernah kau kenal, akan pulang pada rumah yg kau sebut kenangan.



Tanpa Judul #1


Aku hanya bisa bertanggung jawab pada diriku sendiri.

Aku tak berani bertanggung jawab padamu. Dan juga pada perasaaanmu.

Jika kau rindu. Aku tak bisa bertanggung jawab menghentikannya. Jika kau cinta. Aku tak bisa bertanggung jawab membalasnya. Dan jika kau terluka. Aku tak bisa bertanggung jawab menyembuhkannya.

Aku tak bisa bertanggung jawab pada perasaan yg aku sendiri tak pernah memintanya.

Karna saat aku terjerumus pada jurang-jurang rindu. Aku tak pernah menuntut siapapun untuk menyelamatkanku.

Minggu, 14 April 2019

"Best Gift"


Harusnya aku menulis ini 2 bulan yg lalu. Tepat di hari ia memberikan ini padaku.

Aku senang diberi buku. Aku merasa setiap orang yg memberiku buku terlihat seperti cinta pertamaku. Yah, Bapakku tercinta.

Aku ingin cerita sedikit.

Dulu, sebelum aku merantau. Setiap tanggal 13 februari. Seseorang selalu mengetuk kamarku pagi-pagi. Menciumku. Kemudian membisikan selamat ulang tahun ditelingaku. Mengusap kepalaku sambil memberi doa dan memberiku hadiah yg ia sembunyikan dibelakang badannya. Yaitu buku.

Tapi, beberapa tahun belakangan ini. Beliau jarang memberikanku hadiah lagi. Ia selalu menyuruhku membeli sendiri hadiah-hadiah yg aku mau. Tapi ucapan dan doa yg beliau berikan masih sama. Tidak berubah.

Aku senang.

Sekarang, ada yg memberiku hadiah lagi. Memberiku buku seperti yg Bapakku dulu  biasa kasih. Memberiku ucapan yg tulus, serta memberiku hadiah dengan tulus.

Aku bersyukur.

Bisa dipertemukan dengan orang-orang baik ketika umurku mulai bertambah. Di quotes orang-orang yg pernah kubaca. Katanya, semakin tua umur kita, maka  lingkaran pertemanan kita akan semakin sempit. Tapi aku tidak setuju.

Aku yakin.

Seiring berjalannya waktu. Kita pasti akan selalu bertemu dengan orang-orang baik. Orang-orang yg tulus. Orang-orang yg akan menjadi bagian dari hidup kita. Itu hanya tergantung dari diri kita saja. Jika kita terus menjadi baik, maka kita akan dipertemukan dengan orang-orang yg baik pula.

Terimakasih.

Aku senang. Aku bahagia. Aku terharu. Menerima hadiah itu. Meski aku belum selesai membacanya, tapi aku yakin buku-buku itu luar biasa. Aku tak sabar ingin menghabiskan semuanya.

Sekali lagi terimakasih 😊

Sabtu, 13 April 2019

"Istirahat"


Bagiku, istirahat itu adalah menulis.

Ketika aku lelah dengan hidupku, aku menulis. Ketika aku kecewa dengan sikap orang-orang terhadapku, aku menulis. Ketika aku sedih dengan yg terjadi disekitarku, aku menulis. Begitu juga ketika aku bahagia, maka aku akan menulis.

Bukan karna apa-apa.

Hanya saja, menulis membuatku lebih tenang dibandingkan menceritakan semua itu kepada orang lain.

Karna, orang lain kadang hanya ingin tau.

Jadi, ketika aku lelah dan merasa butuh istirahat. Maka aku akan menulis. Apa saja yg aku alami. Semuanya.

Yah, meskipun aku tau. Setiap tulisanku berantakan. Diksinya tidak jelas. Judul dan isi tidak nyambung. Tapi tak apa.

Dengan menulis aku menjadi lebih lega.
Aku merasa menjadi lebih positif.

Alhamdulillah


Jumat, 12 April 2019

"Langit"


Menurutmu langit itu seperti apa ?

Bagiku, langit itu keindahan. Langit itu sumber inspirasiku. Langit itu adalah tempat aku bisa memandang matahari.

Aku kagum pada langit.

Langit itu setia. Ia akan selalu tetap berada disana meski berkali kali ditinggalkan oleh matahari, juga oleh awan.

Aku suka langit.

Ia selalu memberikanku keindahan disetiap waktu. Memberikanku warna biru saat matahari tepat diatasku,dan warna senja yg indah ketika matahari mulai meninggalkannya.

Karna langit tau, sesuatu yg pergi pasti akan kembali lagi jika memang sudah ditakdirkan untuk bersama.

Seperti kita nanti. Setelah dipermukan olehNya.

Kamis, 11 April 2019

"Berpetuanglah"


Masa muda adalah masa ketika kau bisa jatuh cinta kepada seseorang dengan sejatuh jatuhnya tanpa pernah merasa salah.

Kau bebas tertarik pada siapapun tanpa terbebani rasa tanggung jawab pada perasaan orang lain.

Sebab, jika kelak ketika kau sudah menikah dan berkeluarga. Kau harus bertahan dengan satu orang dalam keadaan apapun. Kau tidak boleh lagi berharap pindah pada hati yg lain.

Bahkan untuk sekedar membayangkan senyum seseorang yg bukan pasanganmu saja. Itu sudah berdosa.

Jadi, berpetuanglah. Bermain-mainlah sejauh yg hatimu bisa lakukan. Puaskanlah. Temukanlah. Sebelum tiba masa kau diharuskan untuk setia hanya pada satu cinta.

Self reminder😊

Senin, 08 April 2019

"Home"


Meski sudah berusaha kuat, tapi kadang hidup melelahkan juga. Kau harus menghadapi hal hal yang yg sama sekali tidak kau inginkan terjadi.

Kau dihadapkan dengan orang orang yg hanya bisa membuatmu kesal dan kecewa.

Seringkali kau butuh tempat pulang setiap malam. Telinga yg bersedia mendengar keluh kesahmu setelah seharian beraktivitas. Dada yg mampu menjadi tempat bersandar setelah seharian melawan lelah.

Dan bilamana kesunyian menancapkan pedangnya dalam dalam ke palung dadamu. Hanya satu yg bisa menjadi obat.

Hati yg tabah.
Yg kelak boleh kau sebut ia sebagai rumah.

Sabtu, 06 April 2019

"Kembali"


Ada satu titik ketika aku merasa letih dalam hidup. Jalan terjal membuat frustasi, begitu pula orang-orang yg datang dan pergi.

Aku lari pada gemerlap kota. Tapi ketika melihat dinding-dinding kamarku yg kosong, aku kembali merasa sepi. Aku kembali tersadar bahwa aku sendiri.

Kupikir, mencari kesenangan selaras dengan meraih ketenangan. Tapi nyatanya tidak sama sekali. Semua hal yg kudapatkan hanya membawa senang sesaat, untuk kemudian menjerumuskan dalam sekarat.

Segalanya begitu suram. Sampai akhirnya aku tau bahwa yg kulakukan untuk bahagia bukanlah lari, tapi pulang dan kembali menjadi diriku yg tidak tau apa-apa. Seperti sebelum kita bertemu.


Selasa, 02 April 2019

Pantai


Pantai...
Pasir....
Suara ombak...

Memberi ketenangan.

Saat air laut membasahi kakimu, lelahmu terasa hilang, pikiranmu tenang. Entahlah.. pantai selalu mampu membuatmu menjadi lebih baik.

Disore ini menuju senja...

Laut ini seakan mengerti betapa hidup sebenarnya bukan untuk membuatmu sedih. Maka kau bisa menjadi seperti ombak. Yg selalu datang kembali meski berkali-kali dibanting diujung pantai.

Tak ada yang benar benar sulit. Karna dalam hidup kau akan dipertemukan dengan orang-orang yang akan selalu membantumu. Berjalan disisimu.

Seperti pantai yg tak akan pernah kesepian. Akan selalu ada suara ombak yg akan selalu menemaninya😊


Senin, 01 April 2019

Be Gratefull


Hari ini aku mendengar orang orang mengeluh tentang hidup mereka. 

Anak anak sekolah mengeluh tentang waktu yg panjang dan tugas yang tak kunjung selesai. 

Mahasiswa semester akhir mengeluh tentang skripsi mereka, dan kesulitan mendapat pekerjaan setelah sarjana.

Para pekerja mengeluhkan tentang gaji yang dicari sebulan namun habis dalam waktu sehari. Ada pula yg bergaji besar namun membenci pekerjaannya.

Para lajang mengeluhkan hati mereka yg patah berkali kali. Para istri mengeluhkan uang belanja yang kurang. Para suami mengeluhkan istri mereka yang cerewet dan boros.

Begitu pula orang orang usia senja yang mengeluhkan kondisi kesehatan mereka yang menurun.

Semua orang mengeluh.
Semua orang kelelahan
Semua orang adalah pejuang.

Yah, meskipun hari hari mereka dirundung kesulitan dan keluhan. Tidak ada pilihan lain kecuali meneruskan sisa waktu yg ada. Dengan sesekali menangis. Dan tertawa.

Kau akui atau kau tolak, tubuh manusia terdiri dari banyak keluhan dan sedikit sekali rasa syukur.

Sudahkah bersukur hari ini ? 😊