Sabtu, 29 Desember 2018

We are Strong


Kita semua dilahirkan untuk menjadi kuat. Karna tanpa kita sadari, bahwa sebenernya kita semua adalah yang terkuat dari jutaan saudara kita dulu.

Untuk berada diposisi sekarang, kita telah mengalahkan jutaan sel sperma. So, kita itu juara.

Lalu, apa pantas kita menangisi masalah-masalah kecil yg terjadi di diri kita ? Semua masalah ada jalan keluarnya bukan ?

Hidup tanpa masalah itu bukan hidup. Tak ada hidup yg tak punya masalah. Entah besar atau kecil. Intinya kita mesti pandai-pandai menghadapi setiap masalah yg terjadi pada kita.

Kadang, masalah bisa timbul dari ketidak enakan diri kita ke orang lain. Ketika orang lain salah, dan kita hanya diam. Itu kadang yg bikin masalah tambah ribet. Ujung-ujungnya diri kita sendiri yg nanggung masalah-masalah itu.

Tapi disisi lain, gk ada orang yg bisa disalahin. Yg salah ego kita. Ego kita yg selalu ingin menang tanpa mau kalah.

Ego yg selalu ingin dimengerti, ego yg selalu ingin ditemani kemana-mana, ego yg selalu ingin didengarkan. Itu bukan diri kita, tapi ego yg besar dalam diri kita yang membuat kita jadi manja seperti itu.

Sampai kapan mau dimengerti terus ? Sampai kapan km mau ditemani terus ketika kemana-mana ? Sampai kapan ??

Mungkin sampe negara api berhenti menyerang. Atau ketika anggun sudah jadi duta shampoo lain. Hmmm gk lucu.

Jadi intinya sih belajar buat kuat aja. Semua pasti ada hikmahya. Kita semua kuat. Masa masalah dikit nyerah, ngalahin jutaan sperma aja kuat mer. Wkwkwkw




Kamis, 27 Desember 2018

You'll Never Walk Alone


You'll never walk alone..
Slogan tim sepak bola Liverpool yg semua orang pasti tau dan sering denger.

Kalo dipikir-pikir kata-kata itu bener juga. Kita tidak akan pernah bisa berjalan sendiri. Semua dari kita pasti membutuhkan orang lain, apapun dan siapapun itu.

Tapi bagi sebagian orang diluar sana, slogan itu tidak berarti. Mereka mampu berjalan sendiri, tanpa bantuan orang lain.

Dulu aku seperti itu. Aku bisa melakukan apapun sendiri. Tanpa bantuan mereka ataupun orang lain. Belajar sendiri, berpikir sendiri, membuatku merasa nyaman saat itu.

Bahkan dulu aku punya cukup banyak teman, tapi aku merasa kami tidak sedekat yang orang-orang lihat, aku selalu menjauh dan pergi bersama ego yg cukup kuat dalam diriku, membawaku dalam kesendirian. Membaca disudut kamar membuatku lebih nyaman dibandingkan bertemu banyak orang.

Aku merasa aku bisa melakukan segalanya, aku punya segalanya, dan aku merasa orangtuaku mampu memberi semua yang aku mau bahkan tanpa aku minta. Dan itu membuatku tak perlu bantuan apapun dari orang lain.

Tapi nyatanya aku salah. Senyaman apapun hal yang dikerjakan sendiri akan jauh lebih baik ketika dikerjakan bersama-sama. Aku baru sadar.

Semenjak kuliah, aku mulai terbuka. Memulai mengajak kenalan, bertanya tentang beberapa hal yg ingin aku tau, yah walaupun begitu temenku tetap tidak banyak. Hanya beberapa saja.

Walaupun sedikit tapi aku bener-bener bersyukur, aku bisa mendapat teman dan aku bisa menjadi diriku sendiri didepan mereka. Menyayangi mereka seperti keluarga, walaupun didepan mereka tidak terlalu terlihat, tapi dalam lubuk hati yg paling dalam mereka adalah segalanya setelah keluargaku.

Berbicara didepan orang banyak adalah masalah bagiku, bukannya tidak bisa tapi sangat tidak nyaman rasanya. Beberapa bulan ini, aku mencoba menchallenge diriku untuk mencoba berbicara didepan orang banyak. Aku mencoba menjadi asisten dosen yg mengajar di lab, atau biasa dikenal co asst. Kak Muzamil yg merekomendasikanku bersama temanku fian.

Dan akhirnya kami berdua mendaftar dan menjadi co ass untuk 2 semester. Aku mencoba untuk membuat diriku nyaman berbicara didepan orang banyak, awalnya agak sulit tapi lama-lama rasa nyaman itu tumbuh. Kurasa sikap tertutupku mulai berkurang. Hehe

Meskipun sekarang sikap tertutupku masih bersarang, tapi aku akan selalu berusaha untuk lebih banyak mengobrol bersama orang-orang yg akan aku temui, meskipun butuh waktu cukup lama, tapi aku akan selalu berusaha.

Karna hakikatnya, kita adalah mahluk sosial, dan tentu saja sampai kapanpun akan membutuhkan orang lain.





Jumat, 21 Desember 2018

2018, What Have You Done ??


Hari ini adalah hari ke 21 di bulan Desember. Berarti beberapa hari lagi akan masuk bulan baru dan otomatis tahun yang baru pula.

Mungkin sebagian besar dari kita mulai bertanya-tanya tentang apa saja yg sudah kita lakukan selama hampir setahun ini.

Sudah menjadi lebih baik kah atau masih berada di zona nyaman kita masing-masing?

Bagaimana dengan resolusi-resolusi yang pernah kamu buat ? Apakah semua tercapai atau mungkin tidak ada yg tercapai sama sekali ?

Jujur aja, aku merasa belum banyak hal yang berubah pada diriku. Aku masih menjadi gadis pemikir, gk enakan, suka menunda, dan juga masih sering ngabisin duit orang tua.

Prestasi juga biasa-biasa aja jika dibandingin sama temen-temenku yg udah pada bolak balik luar negeri ataupun sering menangin beberapa lomba yg cukup keren.

Apalagi kalo liat mereka yang udah pada punya penghasilan sendiri, kalo butuh apa-apa tinggal beli aja gak perlu lagi minta sama orang tua.

Kalo dibanding sama mereka, rasanya diri ini hanyalah butiran debu. Heheee

Ya tapi namanya juga hidup. Jalan orang bisa beda-beda, ada yg mulus ada juga yang berliku. Ada yg cepet suksesnya, ada juga yang mesti susah-susah dulu biar sukses.

Sebenernya sih tahun ini jika mau dibandingin sama tahun lalu, Alhamdulillah banyak hal berubah jadi lebih baik. Intinya mesti banyak intropeksi diri aja, jangan suka membandingkan diri sendiri sama orang lain, insya Allah kita juga bisa hanya tunggu waktu yg tepat saja.

Kalo katanya Dory apapun yg terjadi ke kita kedepannya just keep swimming ajaaaahhh  😁








Jumat, 16 November 2018

LOMBOK ELEPHANT PARK | Kebun Binatang yg Harus Dikunjungi


Lombok Elephant Park merupakan kebun binatang mini yg berada di Desa Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara.

Untuk menuju kesini, jaraknya cukup dekat dengan pusat Kota Mataram. Kalian hanya butuhin waktu satu jam lebih saja untuk sampai disini jika kalian menggunakan sepeda motor. Akses jalan yg sudah diaspal dengan baik menjadikan waktu tempuh ke tempat ini sudah lebih cepat.



Saat pertama masuk, kalian langsung akan bertemu dengan berbagai jenis burung kakak tua dan tentunya sudah jinak. Mereka beberapa bahkan sudah dilatih untuk mengatakan selamat datang dan mengucapkan Assalamualaikum juga. Mereka bisa diajak fotoan juga loh.



Ohya, untuk tiket masuk, lumayan terjangkau lah yah. Bagi penduduk lokal biaya masuk per orang yaitu Rp.70.000 untuk dewasa dan Rp.50.000 untuk anak-anak. Sedangkan bagi turis atau yg bukan penduduk lokal biaya masuknya yaitu Rp.450.000 per orang.





Luas kebun binatang ini yaitu 3 hektar dan satwa yg disediakan juga sudah sangat banyak. Ada gajah, buaya, burung, orang utan, kuda nil, landak, elang, burung merak, rusa dan lain sebagainya.

Disini, walaupun kita datangnya siang-siang alias matahari sedang terik-teriknya, kita nggak bakalan merasa kepanasan karna disini tempatnya sejuk banget dan pohon besar ada dimana-mana.


Beberapa hal yg wajib kalian lakuin kalo kesini adalah naik gajah dan juga berfoto bersama vallen. Jika ingin menaiki gajah temen-temen harus mengeluarkan uang yg lebih lagi yaitu sekitar Rp.200.000 untuk keliling kebun binatang. Tapi jika ingin yg gratis temen-temen bisa berfoto-foto bersama si vallen alias si orang utan yg super lucu.



Untuk berfoto bersama si vallen kalian mesti dateng jam 11 pagi guys, karna pawangnya hanya nyediain waktu sebentar aja buat si vellen untuk foto bareng para pengunjung kebun binatang. Ohya Lombok Elephant Park ini bukanya setiap hari sampai jam 6 sore ya.




Hal yg terakhir yg wajib banget didatengin adalah storenya ini nih. Jadi disini dijual berbagai macam suvenir Lombok Elephant Park guys, mulai dari kaos, gantungan, boneka dan lain sebagainya. So, sampai jumpa disana ya !!!

Rabu, 10 Oktober 2018

C A R E



Peduli. Seperti apa rasanya dipedulikan ? Disaat kau butuh masukan dan semangat mengapa orang-orang seolah menghilang seperti ditelan bumi ??

Oke aku sadar, memang beginilah hidup. Manusia emang susah ditebak. Tidak ada yg benar-benar peduli, karna memang semua orang punya kehidupan masing-masing.

Kau tak bisa memaksakan keinginanmu mer.

Orang tua, kakak, adek, teman, sahabat mereka semua punya kehidupan masing-masing. Kau tak harus memaksakan mereka untuk selalu care sama kita, karna tidak semua hal yg kita mau bisa jadi nyata.

Bangun, jangan mimpi terus.

Sekarang yg harus kamu lakukan adalah menjadi seseorang yg tetap kuat. Karna selain dirimu sendiri siapa lagi yg akan menguatkanmu?

Keluarga ? Teman ? Sahabat ? Tidak. Mereka hanya mampir lalu pergi. Yg merasakannya hanya kita dan yg menanggung semua yg ada dalam hidup kita adalah kita bukan orang lain.

Oke tetap semangat, badai pasti berlalu bukan ?

Senin, 24 September 2018

Dua Puluh Tahun | What have you done ?


Dua puluh tahun..

Apa aja yg udah kamu lakuin mer ?, tanyaku dalam hati. Sebenernya bingung mau jelasin kayak gimana, hidup ini berjalan begitu cepat, rasanya baru kemarin aku jd anak sekolah dasar dengan seragam merah putih.

Sekarang, aku sudah dua puluh tahun dan sudah menjadi mahasiswa semester 7. Kalo di itung-itung bentar lagi aku bakal jadi sarjana, ya sebentar lagi... dan aku tak percaya ini.

Diumur segini, banyak pertanyaan muncul dipikiranku. Mulai dari pertanyaan kecil sampai pertanyaan yg amat rumit jawabannya.

Aku sendiri bingung mesti jawab apa.

Apa aja yg udah km lakuin ? Selama 20 tahun km ngapain aja ? Habisin duit orang tua ? Main-main ? Makan ? Tidur ? Atau apasih ??

Aku bingung. Umur yg dikatakan dewasa tuh kayak apa sih ? Kalo sekarang meskipun umurku 20 thn tapi aku merasa masih seperti anak kecil. Anak kecil yg apa-apa mesti minta ke orang tua, pengen ini pake uang orang tua, pengen itu juga mintanya ke orang tua.

Masalah percintaan apalagi. Aku masih cuek dengan hal yg satu ini. Kalo hanya pengen main-main, mendingan jangan deh, buang-buang waktu doang. Sekarang mestinya kita harus serius, kalo pengen ya pengen jangan cuma berani nyatain cinta, ajak ketemuan,makan bareng, selfie bareng dan sebagainya. Cinta gk segampang itu.

Duh, ribet deh kalo dijelasin panjang lebar.

Hmmm tapi ini hidup kan ya, aku tak bisa mengaturnya. Aku terlalu malas dengan segala hal disekitarku.

Aku masih suka membandingkan diriku dengan yg lain, kurasa mereka lebih baik dariku padahal kenyataannya kita semua diciptain sama. Sama-sama punya roh, sama-sama menghirup udara yg sama, sama-sama berpijak disatu tanah dan sama-sama punya takdir masing-masing.

Oke semoga diumur 20 tahun ini tak ada hal yg bakal aku sia-siakan. Semoga aku bisa menjadi pribadi yg lebih positif lagi, bisa menjadi pribadi yg selalu bersyukur dan selalu produktif, mengutamakan kedua orang tua dan keluarga, mandiri dan selalu peduli dengan sesama.

Amiinn 💙

Minggu, 12 Agustus 2018

Sampai Kapan Menjadi Tidak Enakan ?


Beberapa orang mungkin ada yg mengalami hal yg sama sepertiku. Terkadang orang orang menganggap perasaan nggak enakan itu sebagai penyakit.

Apa iya seperti itu ??

Sebenernya kalo dipikir pikir menjadi orang yg selalu gk enakan sama orang lain itu gk enak. Apa-apa mikir perasaan orang, padahal mungkin aja mereka gk pernah mikirin perasaan kita.

Bilang "nggak" ke orang lain itu merupakan challenge yg paling berat untukku. Awalnya mungkin karna dirumah kita diajarkan untuk sopan santun tapi akhirnya jadi timbul rasa nggak enakan, sehingga apapun yg orang minta sangat sulit buat bilang "enggak".

Kalo ada apa-apa pasti minta maaf duluan, meskipun gk salah ya langsung minta maaf aja dulu. Kadang itu bikin risih juga, terkadang orang-orang nggak pernah sadar akan kesalahan mereka. Karna ego yg cukup tinggi dalam diri, meminta maaf jadi bikin seseorang gengsi buat ngucapin kata yg cukup sederhana namun cukup berarti itu.

Apa kata maaf harus diucapkan ketika kita melakukan kesalahan saja ?

Tidak. Kita tidak perlu salah untuk meminta maaf, meminta maaf bisa kapan saja dan dimana saja. Karna, ketika kita meminta maaf atas segala yg kita lakukan maka secara nggak langsung orang-orang disekitar kita juga bakalan sadar sama apa yg sudah mereka lakukan.

Jadi apa rasa nggak enakan itu penyakit ?

Enggak. Kenapa hal yg baik disebut penyakit ? Malah, rasa nggak enakan itu sebenernya positif, kita bisa menjadi lebih sabar buat ngadepin masalah yg sedang terjadi atau bahkan kita juga bisa lebih menghargai orang lain. Yah, asal jangan gk enakan masalah agama kali ya, itu mungkin bisa berjalan ke arah yg negatif, kayak pamannya Rasulullah dulu.

Jadi, mau sampai kapan menjadi orang yg enggak enakan ?

Jujur aja, itu pertanyaan paling berat yg mesti dijawab. Aku gk tau sampai kapan rasa gk enakan ini bakalan bersarang dalam jiwa ini, semoga, dia selalu membawaku kearah yg positif, semoga dia selalu membawaku kepada orang-orang baik yg akan mampu mengerti ketidak enakan ini.

Jadi, apa kalian juga suka nggak enakan ??

Tak apa, jalani saja. Akan lebih baik menjadi orang yg nggak enakan dari pada menjadi manusia masa bodoh yg tidak pernah mampu peduli terhadap orang lain.


Rabu, 11 Juli 2018

Life is a riddle


Hidup ini penuh dengan teka-teki. Kita nggak bakal tau apa yang bakal terjadi kedepannya. Boleh jadi sekarang kita dipuja puja, dan boleh jadi selanjutnya kita bakal dibully mati matian.

Hidup emang susah ditebak.

Aku kagum ketika ada orang-orang yg masa bodoh dengan pendapat orang lain terhadapnya, tidak peduli terhadap omongan dan penilaian orang lain tentang dirinya, aku ingin seperti mereka.

Menjadi seseorang yg pemikir itu berat, pokoknya rindunya Dilan kalah deh, wkwk. Apa-apa nggak enakan, apa-apa mikir gimana kata orang, dan bla bla bla.

Hidup kadang serumit itu. Orang lain bahkan mampu ngerubah seseorang, ngerubah perilaku bahkan mindset mereka. Kalo ke arah yg positif sih alhamdulillah, tapi kalo sebaliknya ? Nggak banget ya kan.

Jadi intinya, semua hal yg sedang kita jalani cuma kita sendiri yg bisa ngehandel. Orang lain hanya bisa ngomong, tapi yg sedang jalanin itu kan kita sendiri.

Ehm, sebenernya itu challenge buat diri saya sendiri, gimana supaya saya bisa ngejalanin hidup tanpa menjadi gadis pemikir kelas berat. Gimana supaya saya bisa menjadi diri saya sendiri tanpa melihat ataupun mendengar penilaian orang lain tentang semua yg sedang saya jalanin.

Ohya, satu lagi. Aku juga ingin menjadi seseorang yg selalu bisa ikhlas terhadap apapun yg tengah dilewati. Baik dan buruk, suka dan duka, sedih ataupun bahagia semoga aku selalu mampu mengontol semua itu.

Semoga aku bisa menjadi seseorang yg tetap tenang ditengah tekanan hidup serta kekecewaan yg tengah menghampiri, semoga juga saya bisa menjadi pribadi yg tetap tenang meskipun sedang berada ditempat setinggi mungkin suatu saat nanti.

Karna hidup itu perlu dikontrol. Dan yang mampu mengontrol itu semua adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.


Kamis, 12 Juli 2018--Mernawati

Rabu, 16 Mei 2018

OUR FIRST PROJECT (Goes To Bukit Merese)


Tahun ini adalah tahun ketiga kami menjadi Mahasiswa, sebelumnya belum ada kegiatan yang mampu membuat kami sebahagia kemarin. Melihat senyum mereka, melihat semangat mereka, melihat mereka bahagia saat menerima pemberian kami membuat kami ikut bahagia.

Hari ini, kegiatan kami adalah membagikan buku bacaan kepada anak-anak penjual gelang di Bukit Merese. Kami membagikannya bukan tanpa alasan, kami membagikannya karna kami merasa kami perlu mengenalkan mereka kepada jendela dunia yang akan mampu mengantarkan mereka ke mimpi-mimpi mereka.


Benar kata orang, bahagia itu sederhana dan yg menciptakan kebahagiaan itu adalah kita bukan orang lain.

Disini, di Bukit merese. Ketika orang-orang hanya datang untuk mengambil foto dan menikmati pemandangan indah, kami punya sisi lain yg tidak pernah orang lain pikirkan sebelumnya. Ya kami datang untuk mereka, untuk anak-anak luar biasa yang perlu kita semangati.



Tinggal jauh dari kota tidak membuat semangat mereka kalah dari anak kota yg setiap hari punya jadwal les privat, makan siang di mall dan makan malam di restaurant. Meski agak tertinggal tapi mereka tidak lupa untuk selalu ceria, mereka tetaplah anak kecil yg polos dan selalu punya rasa ingin tau yang tinggi.



Berprofesi sebagai penjual gelang membuat kami cukup kagum sama anak-anak disini. Mereka bahkan mampu mendapatkan uang diusia yg masih kecil. Kami bahkan malu untuk berjualan, tapi mereka tidak sama sekali. Mereka semangat berjualan dan menawarkannya ke beberapa wisatawan yg datang. Walaupun berjualan gelang, alhamdulillah mereka tetap sekolah, mereka ternyata mementingkan pendidikannya juga.



Kalo ini namanya Indra, dia yang paling kecil dan paling hitss dari yang lain. Melihat anak sekecil ini sudah berjualan rasanya bangga campur sedih juga. Lap ingus aja masih belom bisa ndra, hahaha.


Hari ini kami meminta mereka menuliskan cita-cita mereka diatas kertas. Cita-cita mereka keren-keren, ada yg mau jadi Dokter, Guru, Polisi, Pemadam kebakaran, dan lain-lain.



Aku kadang malu, aku bahkan tak mampu mengucapkan cita-citaku selantang mereka menyebutkan cita-citanya. Semangat mereka memang luar biasa.

Meski beberapa dari mereka belum ada yg terlalu pandai membaca, tapi kemauan mereka perlu diapresiasi. Mereka bahagia menerima buku dari kami, mereka bahagia ketika kami mengajarkan mereka  membaca, mereka bahagia ketika kami menyuruh mereka menuliskan cita cita mereka.



Kegiatan hari ini luar biasa, luar biasa membahagiakan, luar biasa capek juga. Tidak ada kegiatan yg sempurna, walaupun hari ini ada kerikil-kerikil yg mengganggu jalan kita, anggap saja itu semua adalah salah satu takdir Allah untuk membuat kita bisa belajar banyak hal dari situ. Karna kegiatan yg berjalan berantakan akan lebih baik dari yg berjalan sempurna. Dari kegiatan yang berantakan kita akan lebih banyak mengambil pembelajaran bukan kepuasan saja.



Bagi sebagian orang, kegiatan yg kami lakukan ini mungkin terlihat kecil dan tidak penting. Tidak, mereka salah. Kegiatan ini memang kecil, tapi perjuangan kami buat wujutin ini sangat besar.

Perjuangan untuk mengumpulkan dana untuk membeli buku bacaan yg kami bagikan tidak semudah yg mereka pikirkan. Kami sebenarnya bisa saja meminta uang kepada orang tua kami, kepada keluarga ataupun berdiri memegang kotak diperempatan lampu merah.

Tapi aku tau. Teman-temanku kuat, mereka tak segampang itu meminta, dan aku yakin kami mampu mendampatkan dana tanpa harus meminta seperti itu.

Dan, itupun berhasil. Kami mampu mengumpulkan dana untuk membeli buku yg kami dapatkan dari menjual mawar. Alhamdulillah, temen-temen selalu membantu untuk menjualnya, selain itu ada juga yg berusaha membeli walaupun tidak suka, walaupun mawarnya sudah mau layu, mereka tetap membeli.

Terimakasih semua, semoga kita mampu menjadi manusia-manusia yg bisa bermanfaat bagi orang lain, dan tanpa kalian kegiatan ini bukanlah apa-apa.



Senin, 09 April 2018

Di Suatu Tempat Di Sudut Kota


Aku berjalan ditengah kota tua yg sunyi. Kota dengan penduduk yg cukup banyak tetapi minim komunikasi.

Aku mencoba mengelilingi setiap sudut tempat ini. Melihat wajah-wajah berbeda, mengamati kehidupan, ketidakadilan serta kesenjangan yg sspertinya sudah mendarah daging bagi orang-orang kota.

Terkadang aku mikir, ketika aku mengeluhkan tentang makananku yg tidak enak, betapa banyak mereka diluar sana yg hanya bisa menelan air ludah ketika menginginkan sesuatu.

Saat aku mendambakan ponsel bagus keluaran terbaru, diluar sana masih banyak mereka yg belum mengenal teknologi. Tidak punya ponsel, padahal  rasa rindu terhadap keluarga yg jauh disana sudah tak terbendung lagi.

Saat aku merasa kecewa karna berada jauh dari orang tua dan keluarga, aku tau diluar sana banyak sekali mereka yg hidupnya sebatang kara, tidak punya tempat tinggal maupun seseorang yg dijadikan sebagai tempat untuk mengadu keluh kesah.

Sangat banyak diluar sana yg hidupnya tidak lebih baik dari hidup kita. Mereka perlu pengorbanan yg luar biasa besar  hanya untuk mendapatkan sesuatu yg menurut kita kecil.

Semua ini membuatku rindu akan tanah kelahiranku. Tempat yg dipenuhi oleh orang-orang yg saling peduli satu sama lain, tempat dimana kesenjangan sangat jarang sekali kutemui.


Disuatu tempat disudut kota ini, aku banyak memahami betapa hidup kita jauh lebih baik dari mereka. Botol minuman yg kita buang begitu saja adalah kebahagiaan bagi mereka, mereka mengumpulkan hal-hal yg kita buang untuk ditukar dengan uang yg akan digunakan untuk kebutuhan keluarga.

Sungguh miris. Tapi mau bagaimana lagi, hidup ya hidup harus tetap berjalan meski tak sesuai sama apa yg kita mau. Kita kadang mikir, apakah mereka bisa hidup ditengah keterbatasan seperti itu, tapi yakinlah, Allah akan selalu mencukupkan kebutuhan kita.

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [Ath-Thalaq : 3]

Kuncinya adalah tawakal. Semoga kita semua senantiasa bertawakal kepadaNya. Amiiin 

Jumat, 06 April 2018

You Have A Dream | A Big Dream


Bagi kalian yg udah sering liat postingan saya tentang 2 anak kecil ini, pasti bakalan bosan dan mikir kalo saya itu sok suka sama kecil dan sok peduli sama mereka.

Itu nggak salah. Kalo kalian belum kenal saya, sangat wajar kalian mikir kayak gitu, dan saya akan berusaha memahami semua itu.

Tapi, ini bukan masalah sok peduli ato apa. Kita wajar peduli sama mereka, kita wajar pengen tau apa mimpi mereka, kita wajar membantu mereka untuk menemukan hal-hal baru yg belum pernah mereka lihat dan rasakan.


Saya menulis ini dengan perasaan saya yg sangat mendalam sama anak-anak disana. Perasaan yg sangat ingin melihat mereka bahagia disaat mereka sudah seumurku nanti.

Banyak hal yg saya takuti. Saya takut mereka akan menganggap jualan gelang adalah zona nyaman mereka. Saya takut jika suatu saat mereka tidak bisa keluar dari zona itu dan tidak mementingkan pendidikan mereka lagi.

Sekarang, mari kita berpikir bagaimana kedepannya. Mereka ini adalah calon pemimpin masa depan, mereka adalah anak anak yg akan tumbuh dewasa. Apa iya selamanya harus jualan gelang ?


Saya nggak tau persis bagaimana awalnya mereka bisa jualan gelang kayak gini. Tapi saya yakin mereka adalah anak anak dari orang tua yang waktu kecilnya berprofesi sebagai penjual gelang juga.

Jadi, secara tidak langsung suatu saat mereka akan seperti itu juga. Ketika mereka dewasa, menikah dan punya anak, anak anaknya pun bakal jadi seperti itu juga dan terus bersiklus seperti itu.

Hah, rada kesel juga kalo di pikirin terus. Kenapa kita terus tertinggal ditengah dunia yg berlomba-lomba untuk maju seperti sekarang ini ?

Hidup itu sebenernya pilihan, dan saya tau mereka tidak punya pilihan lain selain menjalani profesi itu.

Tapi, disetiap pilihan akan selalu ada jalan bagi yg ingin berusaha. Bukankah Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri ?


Saya yakin, mereka punya mimpi besar. Mereka punya cita cita, mereka punya impian dan mereka pasti ingin menjadi orang besar juga.

Tapi, gimana caranya biar semua itu jadi nyata ?

Impian itu, selain adanya dorongan yg kuat dari diri sendiri harus ada juga dorongan dari orang tua dan keluarga. Tanpa dukungan dari orang-orang terdekat saya yakin impian dan semua mimpi besar itu hanya akan jadi debu dalam otak mereka.

So, are you ready to help them ??

Sabtu, 17 Maret 2018

Brainware


Malam ini, aku terbaring sambil menatap atap kamar kosku yg penuh dengan origami burung yg aku buat 2 thn lalu.

Ah, ternyata tahun ini bakal menjadi tahun ketigaku dikota rantauan. Aku kaget, tapi setelah itu aku akhirnya merasa biasa aja. Haha

Hari ini aku merasa masih sama dengan hari-hari sebelumnya. Aku masih tetap menjadi gadis pemikir kelas berat.

Otak ku rasanya udah penuh sama pikiran-pikiran luar biasa yg belum pernah sempat aku wujudkan.

Dan tanpa aku sadari, ide-ide luar biasa itu kini dipenuhi sama sarang laba-laba didalam otak saya. Berdebu dan kotor.

Sepertinya aku perlu merapikan kembali ide-ide ini, secepatnya aku mesti bersihin debu-debu yg menempel didalamnya. Agar ide ini bisa keluar dan secepatnya aku realisasiin.

Aku kadang-kadang bingung sama kehidupan ku yang nggak pernah memiliki kompas. Semuanya berjalan begitu saja, tanpa arah.

Tapi aku sangat menikmati itu semua. Hidup rasanya lebih ringan dan aku nggak perlu khawatir bagian mana yg harus aku kerjakan selanjutnya

Jumat, 09 Maret 2018

Hidup Adalah Tentang Bersyukur


Hidup itu singkat. Semua hal yg sedang kita perjuangkan sekarang hanyalah sementara. Kita nggak bakal tau sampe kapan kita ada didunia ini.

Meski hidup kita cuman sementara, kita kadang lupa buat selalu bersyukur sama kehidupan yg sedang kita jalani.

Jika kita hidup hanya bisa membandingkan kehidupan kita dengan orang yang lebih mampu dari kita, lantas apakah itu kehidupan yg kau bilang bahagia ?

Tidak. Hidup itu bukan tentang membandingkan. Kita kadang lupa, bahwa ternyata masih banyak orang tidak lebih beruntung dari kita.

Bahkan banyak dari mereka yg hanya mampu bertahan dalam keterbatasan.

Kita selalu lupa untuk bersyukur. Kita selalu sering merasa kurang dalam setiap hal dan selalu membandingkan diri kita dengan orang lain.

Kehidupan ini sungguh kejam jika kita selalu memikirkan hal-hal semacam itu.

Hidup ini akan indah jika disyukuri. Allah tidak akan memberi kita cobaan diluar kemampuan kita. Tidakkah kau percaya ?

Hari ini, ada kejadian yg bikina aku sadar betapa Allah memberikan kehidupan yang luar biasa buatku.

Meski hidupku jauh dari kemewahan tapi setidaknya kehidupanku masih lebih baik dari mereka.

So, which of the favors of your lord would you deny ? (Q.S. Ar. Rahman 13)

Mulai sekarang lihatlah mereka yg dibawah kita. Untuk makan saja mereka harus banting tulang siang malam. 

Mereka bahkan tidak pernah mengeluh. Lantas pantaskah kita mengeluh ?


Don't Compare Yourself To Others


Tulisan ini aku dedikasiin buat diriku sendiri. Supaya aku bisa hidup tanpa harus sibuk membandingkan diriku dengan orang lain.

Selama ini, aku merasa bahwa hidupku biasa aja. Beda kayak mereka yg hidupnya luar biasa.

Diumurku yg udah memasuki kepala dua seperti sekarang, mestinya aku sudah bisa memenuhi kebutuhanku sendiri tanpa harus meminta lagi dari orang tua.

Tapi, beginilah hidup. Aku nggak tau bakal gimana kita kedepannya dan bakal jadi apa. Daun yg jatuh aja udah diatur begitupun dengan kehidupan kita kan ?

Kadang-kadang aku suka mikir, kenapa kita suka membandingkan diri kita dengan orang lain ? Padahal kita semua sama.

Sama-sama bernapas, sama-sama makan nasi, sama-sama berpijak disatu tanah, sama-sama menghirup udara yg sama dan sebagainya.

Hidup itu ribet, dan kita sendiri lah yg bikin hidup itu ribet.

Emang kita semua harus sama ya ? Enggak kan ?

Hei, keep think positive. Kamu gk harus sama dengan yg lain. Kita punya cara masing-masing untuk meraih apa yg kita inginkan.

Semua org punya takdir masing-masing bukan ? dan tentu saja masing-masing orang mempunyai jalannya sendiri untuk sukses.

Nggak usah banyak nuntut, terus saja berusaha, insya Allah jalan pasti ada..





Sabtu, 24 Februari 2018

Sade Village | Wisata Budaya di Lombok Yang Harus Dikunjungi


Desa Sade adalah salah satu dusun yang terletak di Rembitan, Pujut, Lombok tengah. Desa ini dikenal sebagai dusun yang masih sangat mempertahankan adat suku sasak.

Bagi kalian yg pengen kesini jaraknya cukup dekat dengan pusat kota Mataram, yaitu sekitar 40 km saja.

Jika kalian sedang berada di LIA (Lombok International Airport), kalian hanya butuhin waktu sekitar 20 menitan aja buat nyampe ke Desa ini.


Ketika kalian pertama kali masuk, kalian bakal langsung ngerasain begitu kentalnyaa budaya yg masih di terapkan disini.



Rumah-rumah yg dibangun masih sesuai sama tradisi lama, dan atap-atapnya pun masih menggunakan atap tradisional yg terbuat dari daun ilalang.



Disini, setiap rumah memiliki sesuatu yg akan di jual ke pengunjung yg datang ke Desa ini. Seperti kain tenun, gelang, kalung, tas, dream catcher, dan lain-lain. Mereka membuatnya sendiri dan kadang mengambil juga dari orang lain.


               

Disini kalian bisa nyobain menenun juga loh. Kayak kita-kita ini nih.



Menenun merupakan salah satu tradisi yang masih mereka pertahankan disini. Menenun bukanlah hal yang mudah, karna buat dapetin satu sarung tenun dibutukan waktu yg cukup lama guys yaitu sekitar sebulan. Waahh cukup lama juga ya.



Ohya, disini cukup banyak manula (manusia lanjut usia) yg masih aktif menjual dan juga menenun. Nih salah satunya Papuk ini nih. Papuk merupakan dialek local yg digunakan untuk memangil nenek seperti beliau.


Menurut penduduk setempat Papuk ini sudah berumur lebih dari 100 tahun guys, beliau tinggal dirumah yg kalo kita liat cukup kecil banget dan nggak ada kasur didalamnya.



Didepan rumahnya beliau juga menjual beberapa barang seperti kain dan juga gelang. Kalo kalian kesini mesti beli deh gelang jualan papuk ini, harganya cuman Rp.10.000 doang kok.


Disini bayak baget dijual kain-kain seperti dibawah ini. Harganya cuman Rp.50.000 an aja guys. Pokoknya kalo kalian kesini mesti beli deh, ngitung-ngitung mencintai produk lokal kita kan.




Oke mungkin itu aja cerita kami kali ini, sebenernya masih banyak spot yg belum kita kunjungin disini, pokoknya lain kali mesti kesana lagi. Kalian juga ya !!