Rabu, 11 Desember 2019

~~~


Disuatu hari dibulan desember, ditemani suara hujan yg begitu merdu dengan aroma tanah yg menenangkan. Aku menatap atap kamarku. Aku merisaukan beberapa hal yang seharusnya tidak pernah terjadi dalam hidupku.

Aku berusaha agar telihat biasa saja menghadapi semuanya. Jika semuanya telah kita lalui dengan baik untuk apa selalu dirisaukan. Untuk apa dipikirkan setiap waktu, untuk apa selalu menghakimi waktu. Ya ya bener juga gak ada gunanya.

Terkadang untuk menghindari kerisauan dihati, kita sibuk mencari keramaian, mencoba menikmati hari-hari yg penuh warna kemudian menyendiri agar mendapatkan kedamaian, tapi malah kesunyian yang didapat. Sungguh sia-sia. Hidup memang selucu itu.

Dunia ini kadang penuh dengan keluh kesah. Penuh dengan penyesalan. Penuh dengan amarah. Namun ketika kita lelah dengan semua itu. Saatnya kita kembali bangkit. Mulai merajut asa, atau sekedar beranjak dari lubang yang kerap kali membuat kita tergelincir.

Mungkin memang sudah menjadi tabiat manusia. Merayakan pertemuan kemudian meratapi kepergian. Ada beberapa kisah bahkan perjalanan, entah itu persahabatan ataupun percintaan. Tapi terkadang, cinta lah menjadi penyebab utama manusia kehilangan arah. Meletakkan pengharapan terlalu tinggi, dan akhirnya yg muncul hanya penyesalan-penyesalan saja.

Kadang bikin dilema memang. Kita seringkali melampiaskan segala sesuatu pada apa yg disebut cinta. Menganggap cinta adalah segalanya. Menganggap cinta adalah jawaban dari segala kebutuhan. Merasa bahwa cinta dapat memberikan kemeriahan bagi kehidupan yg sunyi sekaligus dapat memberikan kedamaian dari riuhnya dunia.

Kita kadang jadi salah memaknainya. Ketika cinta tak mampu memberikan apa yg kita harapkan, maka kita akan menjadi lebih patah, terbunuh oleh keinginan tak tentu, dan tentu saja kita akan merasa kecewa dengan hal yg sebenernya tak pantas untuk dikecewakan.

Selasa, 10 Desember 2019

๐ŸŒผ๐ŸŒผ


Hari ini langit cukup cerah. Sudah beberapa hari hujan turun cukup deras, kadang kadang di sertai petir juga.

Siang ini kuharap hujan turun lagi. Karna, saat ini hanya hujan yg mampu membuatku tenang. Aku bisa menangis tanpa takut didengar oleh orang lain.

Terkadang, aku butuh seseorang yg tulus dalam hidupku. Yg bisa mendengar keluh kesahku, atau yg selalu ada disaat aku sedang terpuruk.

Tapi aku sadar. Semua orang punya kehidupan masing-masing. Aku memang tak bisa paksakan.

Bahkan ketika orang-orang yg hadir disaat mereka sedang dalam masa-masa gelap, aku tetap harus menerima mereka, membuat mereka kembali berfikir dgn tenang, membuat mereka merasa lebih baik dan membuat mereka tersenyum.

Tapi sebenarnya, aku pun punya masalah juga seperti mereka. Rasanya sakit ketika kau hanya bisa memendamnya sendiri. Aku tau semua memang salahku. Salahku yg tak bisa berbagi masa-masa sulitku bersama orang lain.




Senin, 18 November 2019

One Step Closer


Alhamdulillah. Akhirnya aku menyentuh tahap ini. Tahap yang akan segera membawaku pada tahap akhir. Ya, sebentar lagi.

Dulu, aku selalu meremehkan hal kecil, selalu menggampangkan segala hal dan menganggap hal-hal seperti ini akan gampang aku selesaikan.

Tapi terkadang kita lupa. Diperjalanan menuju tahap akhir. Kita lupa dengan orang-orang yg giat berusaha, orang-orang yg memanjatkan doa pada tengah malam, ataupun beberapa orang yg memang bernasib beruntung.

Kita dan ambisi-ambisi kita itu tidak ada apa-apanya. Kita tak akan pernah tau roda itu akan membawa kita kemana. Apakah ia akan cepat membawa kita pada tujuan itu, atau bahkan lama dengan berbagai masalah yg hadir ditengah jalan nanti.

Kita hanya bisa berusaha, tapi semuanya Allah yang ngatur bukan ?

Intinya, nikmati saja proses ini. Tak ada yg perlu disesali. Kalo sudah jadi bubur kayak gini tinggal tambah ayam kecap dll saja. Pasti lebih enak kan.




Kamis, 31 Oktober 2019

Tanpa Judul #16


Waktu terus berjalan. Kita semua tau setiap orang punya timingnya masing-masing dalam segala hal.

Aku percaya itu.

Tapi terkadang, beberapa kali kita sering menyesali pilihan-pilihan yg telah kita ambil, jalan yang kita tempuh ataupun membenci diri kita sendiri.

Terkadang semesta selucu itu.

Mempermainkan diri kita. Membuat kita menjadi manusia tak berguna, tapi sebenernya dia telah menyiapkan sesuatu yg indah dibalik badai ini.

Mungkin sebuah pelangi yang berwarna warni, atau sebuah padang bunga yang sedang mekar dengan wangi yang menenangkan.

Jalani saja. Semuanya pasti akan selese. Jangan nyerah ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š



Sabtu, 19 Oktober 2019

Tanpa Judul #15


Semua hal berlalu begitu cepat.

Andai bisa mengembalikan waktu, aku ingin baik-baik saja seperti dulu. Tanpa ada beban serta tanpa bayang-bayang masa depan yg selalu menghantui.

Kadang suka nggak percaya. Kenapa bisa bisa mengambil langkah sejauh ini. Rasanya aku telah berjalan terlalu jauh. Bahkan meninggalkan beberapa kewajiban yg harus aku kerjakan hanya karna satu hal yg tidak penting.

Satu hal yg seharusnya membuat diri lebih baik dan lebih produktif lagi malah membuat diri kita menjadi sangat tidak berguna.

Sungguh sangat tidak berguna !

Senin, 14 Oktober 2019

"Penantian"



Hidup adalah tentang menanti.

Menanti kebahagiaan, menanti kematian, ataupun menanti do'a do'a yg kita panjatkan dikabulkan.

Tapi, tak seharusnya kita marah pada semesta sebab penantian kita belum tiba.

Mungkin saja ia masih tersesat di antara belantara luka-luka dihati yang masih enggan kita sembuhkan namun sudah kita paksa dengan tawa.

Kau tau ? Semua butuh waktu..

Bila penantian itu telah tiba. Aku yakin, bersamamu akan ada jutaan kebahagiaan yg akan lahir.

Dan aku akan tetap mencintaimu meski diantara kebahagiaan itu hadir sedih juga sendu yg harus berkali kali membuatku mati rasa.

Dan kalau diizinkan, aku hanya ingin mengulang satu hal saja hingga nanti aku tiada. Mencintaimu. Itu saja.

#lagipengenromantis๐Ÿ˜Œ๐Ÿ˜Œ


Rabu, 02 Oktober 2019

Tanpa Judul #14



Ada kalanya kita merasa lelah dengan semuanya. Merasa lelah dgn hal-hal yg sedang kita kerjakan, lelah dengan orang-orang disekitar kita, bahkan lelah pada diri kita sendiri.

Terkadang, kita juga lelah dengan janji-janji yg terlalu sering diucapkan, pada wajah yg selalu muncul dalam khayalan, atau pada semesta yg tak pernah berpihak pada kita.

Tapi, selelah apapun yg kita rasakan. Bukankah selalu ada waktu untuk beristirahat ? Tak apa jika memang sudah lelah. Karna semua hal tak bisa dipaksakan semau kita, seingin kita.

Bukankah hakikat sebenernya dari hidup adalah menerima ? Ya, menerima ketika orang-orang mulai lelah terhadap kita, menerima ketika orang-orang ingin meninggalkan kita, menerima ketika orang-orang mulai membenci kita, atau apapun itu.

Hati manusia sulit di tebak, bukan ? Jadi, biarkan saja, terima saja.


Rabu, 25 September 2019

Tanpa Judul #13


Terkadang, hidup ini begitu lucu. Orang lain mampu mengubah diri kita, perasaan kita, mindset kita, dan sebagainya.

Semua selalu ingin mengejar kesempurnaan. Ingin begini, ingin begitu. Harus begini dan harus begitu. Ingin sempurna seperti yg orang lain katakan.

Padahal, semuanya tak perlu sempurna menurut semesta.

Cukup sempurna dimatamu saja. Entah itu tentang hidup yg sedang kita jalani, ataupun tentang siapa yg membuat hidup kita nyaman.

Penilaian orang takkan pernah habis. Kita juga tak akan bisa membuat orang lain puas sama apa yg kita pilih.

Yang menjalaninya adalah kita. Dan orang hanya bisa menilai. Jadi, belajarlah untuk memahami diri kita sendiri,memahami apa yg benar-benar membuat hidup kita nyaman tanpa perlu memikirkan pendapat orang lain lagi.

Oke ini challenge yg cukup sulit.


Sabtu, 14 September 2019

Tanpa Judul #12


Beberapa orang memiliki hidup yg sangat indah. Setiap hari bisa tertawa bahagia, ditemani orang tua, dan orang-orang yg mencintainya dengan tulus.

Disisi lain. Ada orang yg harus bertahan hidup dengan berada jauh dari orang tua, berharap menemukan jati dirinya, menjadi dewasa, dan juga mandiri.

Hidup jauh dari orang tua adalah challenge untuk diri kita sendiri. Bagaimana kita mampu bertahan dengan biaya yg terbatas, beradaptasi dan bertemu dengan orang-orang baru dan juga bagaimana kita mampu bertahan dari godaan pergaulan yg mampu menjerumuskan kita.

Hidup jauh dari rumah itu susah. Nggak ada yg ceramahin kalo kita salah, nggak ada yg ngingetin kita supaya gk ngelakuin kesalahan. Dan sebagainya. Pokoknya yg bisa menjaga diri kita ya cuma kita sendiri. Bukan orang lain.

Tapi bagaimanapun dan dimanapun kita berada, menjaga kepercayaan adalah yang nomer satu.

Tapi, saat kepercayaan yg diberikan itu luntur, sedih juga ya. Kita nggak hanya merugikan diri kita sendiri. Tapi orang lain juga.

Seperti perahu kecil yg telah kehilangan arah, ia tak tau lagi akan kemana. Yang ia bisa hanya lah menunggu. Menunggu nasib yang baik bagi dirinya.

Mungkin akan seperti begitu rasanya. Tapi kuharap semua orang akan kuat. Karna setiap orang pasti pernah salah, dan setiap kesalahan pasti bisa dimaafkan ๐Ÿ’™

Hampa


Katanya, hati adalah tempat yang luas. Tempat yang bisa menanampung banyak hal.

Tempat menampung suka, duka, cinta, bahagia, penyesalan, rasa syukur, dan sebagainya.

Tapi beberapa hari ini aku merasa hatiku hampa. Rasanya aneh sekali. Aku tak bisa menjelaskan rasa seperti apa yg sedang aku rasakan.

Rasanya kosong, tanpa isi.

Meski ditengah keramaian, rasanya hanya ada diriku sendiri dengan berbagai masalah yg sedang kupikirkan dengan keras.

Kau tau ? Rasanya seperti sedang dilanda kemarau panas sepanjang tahun. Kering. Menangis pun tak ada gunanya

Sungguh tak akan berguna.







Jumat, 23 Agustus 2019

Tanpa Judul #11


Ini cerita tentang kaki yang sudah lelah melangkah.

Hari-hari semakin sulit saja.

Beberapa kali aku sering lelah dengan semuanya. Lelah dengan diriku sendiri. Sampai kapan menjadi seperti ini ?

Semakin malas, semakin sulit menolak apa-apa, semakin tidak enakan, semakin banyak pikiran.

Kadang memang melelahkan.

Beberapa kali kubutuh bahu untuk bersandar, tapi nyatanya tak ada. Kadang aku butuh seseorang untuk kuberbagi keluh kesah. Tapi tak ada yg bisa mengerti.

Memang hanya diriku sendiri yg harus menanggungnya. Orang-orang kadang tak pernah benar-benar peduli.

Aku sadar itu.

Maka dari itu aku berpikir untuk menjadi lebih kuat. Terkadang masalah-masalah yg terjadi dilahirkan untuk membuat kita menjadi semakin kuat. Kuat menjalani hari-hari tanpa menuntut diperhatikan orang lain.

Aku yakin. Rasa lelah ini pasti akan menemukan muaranya. Begitu pula dengan rasa malas, nggak enakan, ataupun pikiran-pikiran yg semakin banyak dan berat itu.

Semua pasti berakhir. Dan kamu harus kuat. Pasti.

Selasa, 20 Agustus 2019

Tanpa Judul #10


Aku, kamu, dan semua orang pasti punya mimpi yang sama. Mimpi untuk bahagia dan membahagiakan orang-orang yg kita sayangi.

Tapi. Semua memang butuh proses. Dan itu tidak mudah. 

Banyak hal yg membuat mimpi-mimpi itu lama untuk terwujud. Kita merasa tertekan misalnya.

Kita diberi target ini dan itu. Sedangkan diri kita masih ingin bersantai-santai. Masih ingin menikmati waktu yg cukup menyenangkan ini.

Setelah dipikir-pikir. Kesempatan untuk membuat orang yg kita sayangi bahagia hanya sekali. Kenapa tidak kita gunakan sebaik-baiknya ??

Hal-hal yg membuat mimpi kita terhambat. Harusnya dijauhi, bukan ? Tapi bukan berarti kita membenci.

Karna hidup adalah tentang memilih. Maka kau harus bisa memilih mana yg terbaik bagi dirimu sendiri untuk kebahagiaan orang orang yg kau sayangi.

Karna senyum orang-orang yg kamu sayangi lebih penting dari apapun. Bukankah mereka bekerja siang dan malam untuk dirimu ?

Baiklah. Kau harus memilih.

Jumat, 26 Juli 2019

Mimpi


Semua orang pasti punya mimpi.
Begitu juga aku.

Orang-orang bermimpi ingin memiliki rumah besar dan indah, memiliki pekerjaan yg bagus, mempunyai usaha yg besar, ingin menjadi pejabat, ingin menjadi orang kaya, dan mimpi-mimpi hebat lainnya.

Tapi aku hanya ingin hidup yg tenang saja. Sesederhana itu.

Tinggal disebuah rumah yg sederhana dengan cafe kecil, kolam ikan dan halaman belakang yg luas. Agar setiap sore menjelang senja aku bisa duduk menikmati bunga-bunga yg bermekaran disana, menikmati secangkir coklat panas, dan melihat langit senja yg berubah menjadi gelap bersama orang-orang yg kusayang.

Membicarakan berbagai hal yg telah kami lalui. Tanpa memikirkan sulitnya hidup, tanpa memikirkan kesalahan orang lain, dan yg paling penting tanpa memikirkan uang.

Aku ingin hidup yg biasa saja. Tanpa merasa tersaingi atau disaingi. 

Aku ingin hidup bahagia dengan caraku๐Ÿ˜Š
Yes, that's my dream.


Sabtu, 13 Juli 2019

Dari Aku yg Belum Siap Menjadi Dewasa


Hidup terus berjalan.
Dan kita terus berubah.

Tidak ada yg bisa menghalangi waktu. Kau ingin membuatnya berhenti sesaat, tapi itu mustahil. Ia akan terus berjalan tanpa tau berhenti.

Waktu tak paham. Ia tak memahami mu yg belum siap menerima kenyataan.

Kenyataan bahwa kau harus menjadi lebih dewasa dari kemarin. Kenyataan bahwa kau belum sepenuhnya dewasa dalam menghadapi segala hal yg sedang kau hadapi.

Semakin lama semua hal terasa semakin sulit. Kau menjadi lebih pemikir. Kau memikirkan ini dan itu. Mengabaikan diri sendiri.

Tuntutan hidup semakin banyak. Kau bahkan lupa harus menyelesaikan bagian yg mana dulu.

Pertanyaan-pertanyaan semakin sulit kau jawab. Karna, mereka terlalu banyak menuntut tanpa melihat usaha kita menjadi lebih baik.

Dewasa itu rumit. Masalah kecil bisa jadi besar. Penilaian orang lain berpengaruh besar pada diri.

Aku bingung. Dan aku merasa aku belum dewasa dalam beberapa hal.

Aku belum siap๐Ÿ™‚










Minggu, 07 Juli 2019

Tanpa Judul #9


Setiap kesalahan pasti diikuti dengan penyesalan. Mereka selalu berjalan beriringan. Seperti sepasang sepatu, yang selalu bersama.









Selasa, 25 Juni 2019

Tanpa Judul #8


Akhir-akhir ini aku melihat semua orang kelelahan. Begitu pula aku.

Orang-orang memikirkan terlalu banyak hal, selalu mengejar kesempurnaan hanya karna ingin dipuji oleh manusia.

Tapi hal itu benar juga. Semua orang pasti ingin dipuji. Tapi rasanya aku hanya ingin menyelesaikan tugas ini saja untuk saat ini agar bisa keluar dari zona nyaman yg sangat tidak nyaman ini.

Aku tidak butuh pujian. Aku hanya ingin menjadi lebih tenang dari diriku yang sekarang.

Aku ingin menyendiri. Menikmati birunya air laut, merasakan angin yg menerpa wajahku dengan lembut, mendengarkan desiran ombak yg menenangkan, serta menikmati ice cream coklat yang meleleh begitu cepat ditenggorokanku.

Sesederhana itu.







Tanpa Judul #7


Beberapa orang sering berjanji. Berjanji untuk selalu berjalan bersama, berjanji untuk selalu bahagia dan berjanji untuk selalu berada disisi masing-masing, untuk selamanya.

Tapi, meski sudah berusaha untuk selalu berjalan berdampingan. Hidup kadang tidak seperti yang kita bayangkan.

Kita akan selalu dihadapkan dengan banyak pilihan dalam hidup kita.

Yang kita bisa adalah untuk selalu kuat ketika menghadapi hal-hal yang tidak sesuai sama yang kita mau.

Ketika langkah kaki sudah tak seirama lagi, cerita tentang impian-impian itu sudah mulai tak terdengar lagi, jari-jari sudah tak mampu digapai lagi dan semuanya saling berjalan berjauhan. 

Maka kamu harus bisa menerima. Karna banyak hal dalam hidup yg tidak bisa kita paksakan semau kita, seingin kita.

Karna tidak ada yang benar-benar pasti didunia ini, kecuali kematian. 

Maka yang bisa dilakukan adalah terus melangkah, tanpa harus berlebihan memikirkan ini dan itu. 

Jalani saja seperti air yang mengalir. Tak ada yang bisa dipaksakan dalam segala hal. Kau hanya harus belajar menerima. Itu saja.



Minggu, 16 Juni 2019

Tanpa Judul #6


Hidup ibarat lautan. Luas sekali dan begitu dalam.

Terimakasih sudah memandangku hanya sebatas permukaan saja.

Semoga saja suatu saat kamu menyadari. Bahwa laut bisa membuatmu tenggelam dan bisa membuatmu hanyut oleh arus yg tidak terlihat dipermukaan

Senin, 29 April 2019

Tanpa Judul #5


Tersesat, hilang, dan tanpa arah.

Akhir-akhir ini aku mulai lelah. Hidupku berjalan tidak seperti biasanya. Aku terlalu memikirkan banyak hal. Membuatku selalu berpikir keras. Sangat keras.

Bagian mana yg salah ? Tanyaku dalam hati. Bukankah sekarang kamu sudah menemukan tuan yang baru untuk tulisan-tulisanmu ? Harusnya kamu bahagia.

Tidak. Tidak seperti itu. Ini semua bukan bahagia. Iya bukan. Bahagia yang sesungguhnya itu tidak seperti ini. Ini hanya nafsu yg disebabkan oleh egomu sendiri.

Sadar. Yg kamu harus lakukan adalah sadar. Sadar tentang hidup yang tidak pernah benar-benar sesuai sama apa yg kita mau. Kau harus mampu memilah dan memilih mana yg perlu kamu pertahankan, dan mana yg harus kamu tinggalkan.

Sebelum terlambat. Sebelum semuanya semakin jauh. Sebelum semuanya semakin dalam. Sebelum kamu susah keluar dari zona itu. Maka kamu harus pergi.

Tinggalkan. Tinggalkan semua hal yang membuat kamu berpikir keras. Untuk apa hidup jika hanya memikirkan hal-hal yg belum pasti. Hal-hal yg belum tentu jadi nyata.

Perjalanan masih panjang. Di perjalanan nanti, kamu akan menemukan seseorang yg benar-benar pantas. Seseorang yg dipilih langsung olehNya. 

Seseorang yang tidak akan pernah membuatmu berpikir keras, seseorang yg tidak akan pernah membuatmu takut, seseorang yg akan selalu membuatmu merasa nyaman dan aman didekatnya.

Dan dia adalah seseorang yg akan selalu menjadi tuan disetiap tulisanmu nanti๐Ÿ˜Š




Kamis, 25 April 2019

Tanpa Judul #4


Kupikir, hal terbesar yang ingin diraih perasaan bukan bagaimana dua bisa menjadi satu. Melainkan bagaimana agar tidak jauh, andai kelak dua hati tidak bisa bersatu.

Kita tidak bisa membaca takdir, bukan ?

Yang bisa kita lakukan hanyalah menebak, yang seringkali sama dengan berjudi. Kadang beruntung, tapi lebih sering tidaknya. Kita hanya bisa mengusahakan, tapi tidak bisa mengatur. Kita hanya bisa berharap, tapi tidak bisa mengendalikan.

Kita hanya bisa mencintai, tapi tidak bisa menjamin apakah perasaan yg telah kita jaga dengan baik, juga akan berakhir baik nantinya.

Kenangan barangkali bertugas sebagai pelajaran perihal bagaimana seharusnya kita bersikap pada masa depan.

Maka berterima kasihlah untuk apapun yang telah terjadi. Kadang mungkin ada sesal, tapi itu bukan menjadi alasan untuk kemudian kita saling menyalahkan.

Maka jangan berlebihan. Kita semua sudah diatur๐Ÿ˜Š

Rabu, 24 April 2019

Tanpa Judul #3


Barangkali akan ringan, jika hidup tidak dipenuhi oleh mimpi-mimpi dan ambisi yg memberati langkah kaki. Hari-hari berlalu begitu saja dalam tawa yang lepas.

Tidak ada keharusan untuk mengejar ini dan itu, meraih ini dan itu.

Semua itu, meski berusaha kau pungkiri, hanya akan membuat hidupmu frustasi. Kau tidak punya waktu untuk menikmati hari ini. Padahal, esok atau lusa yang kau impikan itu belum tentu akan kau lalui.

Mungkin baiknya semua hal berjalan seperti sebelumnya.

Aku akan kembali menghabiskan waktu untuk membaca banyak buku. Akan kubiarkan samudera kata-kata menggenang menenggelamkan pikiranku. Akan kulangkahkan kaki ke tempat yg bisa memberikanku ketenangan meski itu hanya di bilik-bilik imajinasiku sendiri.

Aku tidak mau repot-repot memikirkan hari esok. Karna yang terpenting adalah hari ini aku selamat dari kegusaran hati. Dan aku menikmati hariku ๐Ÿ˜Š

Kamis, 18 April 2019

Tanpa Judul #2


Sebab hidup adalah perjalanan mengukir sebanyak mungkin kenangan.

Kau tak mungkin memaksakan semua orang tetap tinggal di hidupmu selamanya. Satu persatu dari mereka pasti akan hilang. Entah untuk mengejar cinta, cita-cita atau karna takdir yg meminta mereka pergi.

Tapi begitulah hidup. Kau hanya perlu menerima semua yg hilang atau memilih pulang.

Sepanjang perjalanan, kau akan melihat banyak wajah. Beberapa menjadi karib, namun tak sedikit yg berakhir menjadi orang asing.

Pada akhirnya kau akan mengerti bahwa semua orang yang pernah kau kenal, akan pulang pada rumah yg kau sebut kenangan.



Tanpa Judul #1


Aku hanya bisa bertanggung jawab pada diriku sendiri.

Aku tak berani bertanggung jawab padamu. Dan juga pada perasaaanmu.

Jika kau rindu. Aku tak bisa bertanggung jawab menghentikannya. Jika kau cinta. Aku tak bisa bertanggung jawab membalasnya. Dan jika kau terluka. Aku tak bisa bertanggung jawab menyembuhkannya.

Aku tak bisa bertanggung jawab pada perasaan yg aku sendiri tak pernah memintanya.

Karna saat aku terjerumus pada jurang-jurang rindu. Aku tak pernah menuntut siapapun untuk menyelamatkanku.

Minggu, 14 April 2019

"Best Gift"


Harusnya aku menulis ini 2 bulan yg lalu. Tepat di hari ia memberikan ini padaku.

Aku senang diberi buku. Aku merasa setiap orang yg memberiku buku terlihat seperti cinta pertamaku. Yah, Bapakku tercinta.

Aku ingin cerita sedikit.

Dulu, sebelum aku merantau. Setiap tanggal 13 februari. Seseorang selalu mengetuk kamarku pagi-pagi. Menciumku. Kemudian membisikan selamat ulang tahun ditelingaku. Mengusap kepalaku sambil memberi doa dan memberiku hadiah yg ia sembunyikan dibelakang badannya. Yaitu buku.

Tapi, beberapa tahun belakangan ini. Beliau jarang memberikanku hadiah lagi. Ia selalu menyuruhku membeli sendiri hadiah-hadiah yg aku mau. Tapi ucapan dan doa yg beliau berikan masih sama. Tidak berubah.

Aku senang.

Sekarang, ada yg memberiku hadiah lagi. Memberiku buku seperti yg Bapakku dulu  biasa kasih. Memberiku ucapan yg tulus, serta memberiku hadiah dengan tulus.

Aku bersyukur.

Bisa dipertemukan dengan orang-orang baik ketika umurku mulai bertambah. Di quotes orang-orang yg pernah kubaca. Katanya, semakin tua umur kita, maka  lingkaran pertemanan kita akan semakin sempit. Tapi aku tidak setuju.

Aku yakin.

Seiring berjalannya waktu. Kita pasti akan selalu bertemu dengan orang-orang baik. Orang-orang yg tulus. Orang-orang yg akan menjadi bagian dari hidup kita. Itu hanya tergantung dari diri kita saja. Jika kita terus menjadi baik, maka kita akan dipertemukan dengan orang-orang yg baik pula.

Terimakasih.

Aku senang. Aku bahagia. Aku terharu. Menerima hadiah itu. Meski aku belum selesai membacanya, tapi aku yakin buku-buku itu luar biasa. Aku tak sabar ingin menghabiskan semuanya.

Sekali lagi terimakasih ๐Ÿ˜Š

Sabtu, 13 April 2019

"Istirahat"


Bagiku, istirahat itu adalah menulis.

Ketika aku lelah dengan hidupku, aku menulis. Ketika aku kecewa dengan sikap orang-orang terhadapku, aku menulis. Ketika aku sedih dengan yg terjadi disekitarku, aku menulis. Begitu juga ketika aku bahagia, maka aku akan menulis.

Bukan karna apa-apa.

Hanya saja, menulis membuatku lebih tenang dibandingkan menceritakan semua itu kepada orang lain.

Karna, orang lain kadang hanya ingin tau.

Jadi, ketika aku lelah dan merasa butuh istirahat. Maka aku akan menulis. Apa saja yg aku alami. Semuanya.

Yah, meskipun aku tau. Setiap tulisanku berantakan. Diksinya tidak jelas. Judul dan isi tidak nyambung. Tapi tak apa.

Dengan menulis aku menjadi lebih lega.
Aku merasa menjadi lebih positif.

Alhamdulillah


Jumat, 12 April 2019

"Langit"


Menurutmu langit itu seperti apa ?

Bagiku, langit itu keindahan. Langit itu sumber inspirasiku. Langit itu adalah tempat aku bisa memandang matahari.

Aku kagum pada langit.

Langit itu setia. Ia akan selalu tetap berada disana meski berkali kali ditinggalkan oleh matahari, juga oleh awan.

Aku suka langit.

Ia selalu memberikanku keindahan disetiap waktu. Memberikanku warna biru saat matahari tepat diatasku,dan warna senja yg indah ketika matahari mulai meninggalkannya.

Karna langit tau, sesuatu yg pergi pasti akan kembali lagi jika memang sudah ditakdirkan untuk bersama.

Seperti kita nanti. Setelah dipermukan olehNya.

Kamis, 11 April 2019

"Berpetuanglah"


Masa muda adalah masa ketika kau bisa jatuh cinta kepada seseorang dengan sejatuh jatuhnya tanpa pernah merasa salah.

Kau bebas tertarik pada siapapun tanpa terbebani rasa tanggung jawab pada perasaan orang lain.

Sebab, jika kelak ketika kau sudah menikah dan berkeluarga. Kau harus bertahan dengan satu orang dalam keadaan apapun. Kau tidak boleh lagi berharap pindah pada hati yg lain.

Bahkan untuk sekedar membayangkan senyum seseorang yg bukan pasanganmu saja. Itu sudah berdosa.

Jadi, berpetuanglah. Bermain-mainlah sejauh yg hatimu bisa lakukan. Puaskanlah. Temukanlah. Sebelum tiba masa kau diharuskan untuk setia hanya pada satu cinta.

Self reminder๐Ÿ˜Š

Senin, 08 April 2019

"Home"


Meski sudah berusaha kuat, tapi kadang hidup melelahkan juga. Kau harus menghadapi hal hal yang yg sama sekali tidak kau inginkan terjadi.

Kau dihadapkan dengan orang orang yg hanya bisa membuatmu kesal dan kecewa.

Seringkali kau butuh tempat pulang setiap malam. Telinga yg bersedia mendengar keluh kesahmu setelah seharian beraktivitas. Dada yg mampu menjadi tempat bersandar setelah seharian melawan lelah.

Dan bilamana kesunyian menancapkan pedangnya dalam dalam ke palung dadamu. Hanya satu yg bisa menjadi obat.

Hati yg tabah.
Yg kelak boleh kau sebut ia sebagai rumah.

Sabtu, 06 April 2019

"Kembali"


Ada satu titik ketika aku merasa letih dalam hidup. Jalan terjal membuat frustasi, begitu pula orang-orang yg datang dan pergi.

Aku lari pada gemerlap kota. Tapi ketika melihat dinding-dinding kamarku yg kosong, aku kembali merasa sepi. Aku kembali tersadar bahwa aku sendiri.

Kupikir, mencari kesenangan selaras dengan meraih ketenangan. Tapi nyatanya tidak sama sekali. Semua hal yg kudapatkan hanya membawa senang sesaat, untuk kemudian menjerumuskan dalam sekarat.

Segalanya begitu suram. Sampai akhirnya aku tau bahwa yg kulakukan untuk bahagia bukanlah lari, tapi pulang dan kembali menjadi diriku yg tidak tau apa-apa. Seperti sebelum kita bertemu.


Selasa, 02 April 2019

Pantai


Pantai...
Pasir....
Suara ombak...

Memberi ketenangan.

Saat air laut membasahi kakimu, lelahmu terasa hilang, pikiranmu tenang. Entahlah.. pantai selalu mampu membuatmu menjadi lebih baik.

Disore ini menuju senja...

Laut ini seakan mengerti betapa hidup sebenarnya bukan untuk membuatmu sedih. Maka kau bisa menjadi seperti ombak. Yg selalu datang kembali meski berkali-kali dibanting diujung pantai.

Tak ada yang benar benar sulit. Karna dalam hidup kau akan dipertemukan dengan orang-orang yang akan selalu membantumu. Berjalan disisimu.

Seperti pantai yg tak akan pernah kesepian. Akan selalu ada suara ombak yg akan selalu menemaninya๐Ÿ˜Š


Senin, 01 April 2019

Be Gratefull


Hari ini aku mendengar orang orang mengeluh tentang hidup mereka. 

Anak anak sekolah mengeluh tentang waktu yg panjang dan tugas yang tak kunjung selesai. 

Mahasiswa semester akhir mengeluh tentang skripsi mereka, dan kesulitan mendapat pekerjaan setelah sarjana.

Para pekerja mengeluhkan tentang gaji yang dicari sebulan namun habis dalam waktu sehari. Ada pula yg bergaji besar namun membenci pekerjaannya.

Para lajang mengeluhkan hati mereka yg patah berkali kali. Para istri mengeluhkan uang belanja yang kurang. Para suami mengeluhkan istri mereka yang cerewet dan boros.

Begitu pula orang orang usia senja yang mengeluhkan kondisi kesehatan mereka yang menurun.

Semua orang mengeluh.
Semua orang kelelahan
Semua orang adalah pejuang.

Yah, meskipun hari hari mereka dirundung kesulitan dan keluhan. Tidak ada pilihan lain kecuali meneruskan sisa waktu yg ada. Dengan sesekali menangis. Dan tertawa.

Kau akui atau kau tolak, tubuh manusia terdiri dari banyak keluhan dan sedikit sekali rasa syukur.

Sudahkah bersukur hari ini ? ๐Ÿ˜Š

Kamis, 28 Maret 2019

Untuk Seseorang yg Masih Menjadi "RahasiaNya"


Hei. 

Mungkin saat ini kita sedang menatap arah yg sama. Memiliki tujuan yg sama. Namun jalannya yg berbeda.

Oh iya. Masih banyak jalan menuju roma.

Maka dari itu. Kau tak perlu mengkhawatirkan kapan kita akan bertemu. ฤถarna, jika kita memang ditakdirkan untuk bersama. Kita pasti akan dipertemukan dimuara yang sama.

Tidak lebih awal. Tidak terlambat. Tapi akan tepat pada waktunya.

Selasa, 26 Maret 2019

Teman Hidup


Tuhan memberiku hati, agar ketika tua nanti aku tidak melewati masa masa sulit sendiri.

Aku bisa melakukan segala hal dengan baik meski tanpa seseorang yang mendampingi. Aku bisa berdiri, meski tanpa ada satupun yg menjadi penguat langkah kaki. Namun kehidupan berubah terlalu cepat. Belakangan ini, aku menyadari itu berkali kali.

Senyaman-nyamannya manusia hidup sendiri, jauh didalam hatinya pasti ada ruang kosong yg menunggu digenapi. Sendiri menjadikanku bebas, tapi berdua menjadikanku tenang. Sendiri memberiku rasa nyaman tapi berdua memberikanku rasa aman.

Kelak, ketika aku tua dan tidak bisa membedakan antara huruf dan angka., kuharap kau akan jadi penerang didalam mata yg tak akan redup hingga mataku tertutup. Saat tubuhku mulai rentan kuharap kau mampu membuatku percaya bahwa cinta tak akan pernah merapuh seiring tulang-tulang yg telah rapuh.


Childhood Memories


Dulu, ketika masih kecil aku ingin cepat-cepat menjadi dewasa. Kelihatannya asik. Melakukan hal-hal besar, kemudian melihat orang-orang memuji dan bertepuk tangan.

Tapi setelah dewasa. Aku mengerti, aku paham. Tidak ada satupun orang dewasa, sebaik apapun dia, yang memiliki hati sejernih dan sejujur anak kecil. Kemarahan-kemarahan begitu mudah menyulut benci. Pencapaian-pencapaian kecil tak sulit membuat seseorang tinggi hati. Kebahagiaan diukur dengan materi, juga seberapa banyak seseorang mengakui kehebatan orang lain.

Kebahagiaan tak lagi sesederhana bermain petak umpet diujung gang.

Kemudian, aku rindu menjadi anak nakal yg duduk gusar diatas sejuknya lantai mushola. Membaca kitab suci, sesuatu yg sudah lama tak kulihat lagi rupanya.

Aku sudah berlari sangat jauh untuk mencari sesuatu yg sebenarnya sudah kumiliki. Betapa waktu mampu mengubah bayak hal๐Ÿ˜Œ





Sabtu, 23 Maret 2019

The Power of "Ikhlas"


Aku sering gagal  dalam beberapa hal, termasuk dalam mengeyahkan perasaan. Tapi aku merasa hidupku membaik sebulan belakangan. Meski aku belum kaya dan (tentu saja) masih sendiri.

Dalam sebuah perjalanan singkat yg membawaku pulang dengan selamat, aku belajar.

Hidup tidak melulu tentang kesenangan. Selalu ada hal-hal yg menyedihkan, perjuangan bahkan luka yg dialami orang lain. Tapi mereka selalu bersyukur dan tersenyum.

Hidup tidak melulu soal uang. Tapi kita tetap membutuhkan uang untuk melanjutkan hidup. Carilah uang dengan cara apapun asalkan halal. Jangan malu, jangan gengsi apapun pekerjaanmu. Karna kamu tidak akan tau siapa saja yg merasa tertolong bahkan terhibur dengan apa yg telah kamu lakukan.

Pada akhirnya, tolak ukur keberhasilan seseorang tidak dilihat dari apa yang kamu miliki. Sebesar apa rumahmu, berapa mobilmu, berapa motormu, berapa tanahmu, dan sepopuler apa kamu dimata orang lain. Tapi kamu dikatakan berhasil ketika kamu ikhlas menjalani hidup ini. Benar-benar ikhlas tanpa perlu membandingkan hidupmu dengan orang lain.

Berterimakasihlah pada Tuhan, atas kecukupan dan waktu yg diberikan, dan atas dipertemukannya kamu dengan orang-orang yg baik dan tulus๐Ÿ˜Š

Sabtu, 09 Maret 2019

About My First Poetry


Aku suka berada diantara buku-buku. Aku merasa mereka adalah dirimu yg kutemui 8 tahun lalu.

Kau serupa mimpi-mimpi yang gagal jadi kekasih, atau kekasih tak sejati yg hanya tinggal dalam hati.

Delapan tahun yg lalu tanpa sadar aku mulai menulis puisi pertamaku, dibuku harian warna biru yang sekarang tersimpan dilemari berdebu.

Puisi itu singkat saja, sudah kuhafal mati diluar kepala. Terlalu mudah dilekatkan tapi sungguh sulit dilupakan.

Coba bacalah sekali saja, kau akan dapati dirimu utuh disana---

Sabtu, 02 Maret 2019

The Talkative Introvert



Sebenernya aku gk terlalu paham introvert itu apa. Tapi, setelah kubaca-baca ternyata sikapku cenderung ke introvert. Aku takut.

Beberapa artikel yg kubaca, introvert itu buruk. Tapi gk buruk buruk amat sih. Dalam dunia kerja katanya memiliki sikap yg introvert cenderung akan mempersulit kita. Entahlah.

Tapi, ketika aku sudah berada ditempat yg membuatku nyaman, aku sering menjadi cerewet, banyak omong dan terlihat ceria. Padahal, itu sebenernya bukanlah diriku yg seutuhnya.

Sejak SD, sikap introvert ku mulai kurasakan. Mulai dari pemilih terhadap teman, tidak berani menatap mata seseorang ketika berbicara, bahkan gugup ketika berada didepan banyak orang.

Saat SMP, semuanya hampir memburuk. Akademik ku sejak SD alhamdulillah selalu memuaskan orang tua serta keluargaku. Tapi disisi lain, aku sangat sulit mendapat teman.

Saat SMP kerjaanku hanya dikelas, ngobrol bersama diary biruku yg kini masih tersimpan dilemari berdebu.

Sering kali kucoba untuk lebih dekat bersama teman-temanku, tapi nyatanya sulit. Aku lebih menyukai kesendirian. Membaca disudut kamar membuatku lebih nyaman ketimbang bermain bersama teman-teman.

Tapi, tulisan ini tak ingin kuteruskan. Menjadi introvert itu menyakitkan, dan aku tidak mau. Aku selalu mencoba untuk keluar dari zona nyaman ini, tapi nyatanya sulit.

Baiklah, suatu saat akan kulanjutkan cerita ini, sedikit demi sedikit akan kucicil dan semoga suatu saat aku bisa jadi lebih baik.


Kamis, 28 Februari 2019

Everyone is a Good Person


Setiap orang dilahirkan untuk menjadi baik. Seburuk apapun orang yang kita temui, pasti akan ada sisi baik yg tidak pernah kita lihat dan kita duga sebelumnya. Aku percaya itu.

Aku juga percaya, masih ada yg peduli diantara yang abai, masih ada yang jujur diantara yg penipu, masih ada yang memahami diantara yang egois dan masih banyak hal membahagiakan diantara banyak hal yang menyebalkan.

Semua hanya butuh waktu, dan kesabaran.

Karna hidup itu seperti roda yang berputar. Mungkin saat ini kita sedang berada dibagian roda yang sedang menyentuh tanah. Tapi siapa sangka roda itu akan menempatkan kita dibagiannya yang sedang menyentuh langit.

It's just about time guys. Intinya bersabar, kita pasti bisa melewati semuanya. Yakin saja ๐Ÿ˜

How's Your Day ?


Beberapa hari ini, aku merasa seperti sedang menaiki roller coaster. Naik, turun, berputar dan akhirnya berhenti.

Selalu saja begitu. Kadang banyak hal yang beberapa kali tidak sempat aku perbaiki. Saat kuingin perbaiki, masalah lain muncul, dan itu menyebalkan.

Banyak hal yang ingin kutulis, tapi sering kali otakku buntu saat ingin menceritakan semua hal yg aku alami. Mungkin ia menginginkanku untuk menyimpan saja semua hal itu dalam pikiranku.

Tapi terkadang hal itu membuatku tidak nyaman. Memendam semua hal sendiri itu sesak dan sakit. Kurasa kalian jg pernah seperti itu.

Saat kau mencoba mengerti orang tapi orang lain tidak mau mengerti, saat kita mencoba untuk selalu peduli dan bersikap baik, tapi orang lain malah memberi yang sebaliknya.

Jika seperti itu apa kita harus marah ? sedih ? menangis ? depresi ?

Tidak. Jangan lakukan apa-apa, biarkan saja semuanya mengalir seperti air. Suatu saat semua hal-hal yg membuat kita sakit itu akan berakhir, mengalir dan hilang.

Sama seperti badai, pasti berlalu. Begitupun dengan masalah kita ☺️


Senin, 18 Februari 2019

Dua Puluh Satu | Sudah Dewasakah Kamu ?


Katanya, umur itu hanya angka, dewasa itu pilihan. Lalu, dewasa itu apa ?

Bagiku, dewasa itu adalah ketika kita mampu tidak mengikuti amarah kita, seperti air yang selalu memberi kesejukan dikala panas. bagiku dewasa itu seperti itu.

Tentu dewasa menurut definisi kalian pasti berbeda. Berumur 20 thn, sudah punya pasangan, tidak bermain bersama anak kecil lagi, dandan ketika kemana-mana, semua itu tidak menjamin kalau kalian sudah dewasa.

Mungkin beberapa orang sering menilai bahwa kita masih seperti anak kecil, bertingkah seperti anak kecil, bahkan krna kita sering bermain bersama anak kecil mereka selalu berpikir bahwa kita masih anak kecil dan belum dewasa.

Tapi nggak salah juga sih, orang berhak menilai kita dari cara pandang mereka. Tapi bukan berarti semua penilaian itu benar dan kita masukin hati. Yang tau diri kita seperti apa itu cuma diri kita sendiri bukan orang lain.

Mereka hanya mengerti cara menilai, mereka tidak tau seperti apa yg kamu lakukan ketika tidak ada mereka. Berbicara dan bermain bersama yg lebih tua malah dibilang main nggak sesuai umur, main sama anak kecil dibilang kayak masih bocah. Bukankah kita sedang menyesuaikan diri ? dan bagiku itu tidak masalah.

Tapi begitulah manusia, mereka hanya mengerti caranya menilai tanpa melihat usaha kita menjadi orang yg lebih baik.

Intinya keep think positive aja, semua orang dewasa pada jalannya masing-masing bukan ?




Minggu, 13 Januari 2019

Tetaplah Rendah Hati


Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering melihat banyak orang sombong disekitar kita. Orang yang selalu memamerkan apa yang mereka punya, orang yg selalu ingin terlihat bahwa mereka mampu, orang yg merasa diri mereka lebih pintar, merasa dirinya lebih baik dari orang lain dan sebagainya.

Suatu waktu, ketika kita menjumpai seseorang yg dulu cukup dekat dengan kita, orang yang sering berbagi suka duka dengan kita, bermain bersama dan juga tertawa bersama dengan kita, semua kini telah berubah.

Kita merasa mereka berubah. Kita menjadi makin jauh dan tentu saja timbul rasa canggung satu sama lain.

Entahlah, yg berubah itu pemikiran kita terhadapnya atau memang mereka yg berbeda.

Beberapa hal yg sering kita jumpai, orang-orang akan berubah ketika mereka merasa dirinya lebih baik dari orang lain, mereka tidak butuh siapapun karna semua hal bisa mereka lakukan sendiri.

Semua ini terjadi karna mereka mulai dewasa. Aku benci dewasa. Dewasa membuat semua orang berubah. Dewasa membuat orang menjadi pemilih dalam segala hal. Memilih untuk berbicara dengan siapa, memilih untuk berteman dengan siapa, memilih pekerjaan, memilih status dan sebagainya.

Kalo dulu saat kita masih anak-anak, hidup itu enak. Gk ada beban, gk ada namanya stress dan sebagainya.

Hidup ngalir gitu aja, senang dan bahagia.

Saat dewasa kita jadi lebih pemikir. Aku tak suka ini. Aku ingin berteman dengan semua orang yg kutemui, aku ingin setiap orang yg kutemui menjadi bagian dari hidupku. Menjadi teman dan selalu bahagia.

Tapi itu hanya didongeng. Manusia itu gampang berubah. Sekarang baik, besok enggak. Hari ini tertawa mungkin besok menangis.

Entahlah semua sulit ditebak. Orang-orang yg kita kenal dulu sekarang seperti orang lain, mereka sudah lebih baik, dan kita tidak ada apa-apanya dibanding mereka.

Nggak tau kalo mereka lagi susah. Mungkin beda lagi. Mungkin kita bisa jadi orang penting dimata mereka.

Tapi ketika orang-orang seperti itu datang dalam hidup kita, tak usah sedih, tak usah membenci, anggap saja dikala dia dalam kegelapan kita adalah cahaya. Jika kita bersikap sombong dan tak peduli, lalu apa bedanya kita dengan mereka?

Semoga, suatu saat ketika kita sudah menjadi lebih baik dari diri kita sekarang, kita tetap jadi diri kita, tetap rendah hati, dan tidak pemilih.

You can, i can and we can !!